Manado (ANTARA News) - Presiden Susilo Yudhoyono mengharapkan para pemilik media memberikan ruang yang sama dan relatif adil dalam peliputan para calon kandidat legislatif dan calon presiden pada Pemilu 2014 nanti. Pers, katanya, bukan cuma milik partai politik, calon legislatif, atau calon presiden semata-mata.


Dia mengungkapkan pers penting dalam menyebarkan informasi akurat kepada masyarakat terkait para kandidat yang akan berkompetisi pada 2014 nanti. "Istilah saya yang saya gunakan, jangan sampai rakyat kita memilih kucing dalam karung," kata dia.

Presiden menambahkan, pers merupakan milik seluruh masyarakat Indonesia. "Bukan hanya milik partai politik, calon-calon legislatif ataupun calon presiden semata," kata Yudhoyono, saat membuka peringatan puncak Hari Pers Nasional ke-27, di Manado, Senin.




Partai Demokrat yang kini berkuasa dan dia pimpin sepenuhnya tengah dirundung masalah serius, dimana elektabilitasnya menurun drastis, hanya 5,8 persen menurut satu institusi survei nasional ternama.


Dia mengimbau media massa nasional memberi ruang yang cukup dan relatif adil serta ikut menyebarkan visi, opsi dan solusi yang ditawarkan setiap kandidat.




"Kalau adil benar barangkali sulit, saya harus realistik, jadi kepada pemilik dan manajemen televisi, radio, surat kabar, majalah, semua termasuk sosial media, berikan ruang yang cukup dan relatif adil bagi semua peserta Pemilu," kata dia, di Manado, Senin.




Yudhoyono memberikan sambutan dalam peringatan puncak Hari Pers Nasional 2013 di sana. Sejumlah kerja sama dan kesepahaman ditandatangani antara institusi pers nasional dengan sejumlah pihak, di antaranya Kejaksaan Agung.


Sementara itu, Ketua Panitia Hari Pers Nasional, Margiono, dalam sambutannya, mengatakan, independensi dan obyektivitas para pemiliknya menjadi tantangan.

Ia mencontohkan, TV One dan ANTV independen terhadap Abu Rizal Bakrie (diusung Partai Golkar), Jawa Pos Group terhadap Dahlan Iskan, Trans Corp terhadap Chairul Tandjung dan Metro TV-Media Indonesia terhadap Surya Paloh (penggagas Partai NasDem).

"Independensi dan obyektivitas tidak hanya di luar juga di dalam," katanya.

Ketua Dewan Pers, Bagir Manan, dalam sambutannya, mengatakan, pers menjadi sangat kritis dalam masa-masa mendatang ini mengingat pemilu merupakan tahapan dalam menempatkan para kandidat menjadi pemimpin rakyat.

(M041)