Jakarta (ANTARA) - SKK Migas mengharapkan kegiatan Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III Tahun 2023 Wilayah Papua dan Maluku (Pamalu) di Kota Sorong, Papua Barat Daya bisa meningkatkan partisipasi masyarakat, terutama industri penunjang hulu migas lokal.

Deputi Dukungan Bisnis Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Satwiko saat membuka forum kapnas III tersebut dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu mengatakan kegiatan itu bisa menjadi wadah komunikasi antara pemerintah daerah (pemda), perusahaan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dan pelaku usaha industri penunjang hulu migas.

"Sehingga potensi energi, terutama gas yang begitu besar di Papua bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat lokal," ucap Rudi.

Ia mengungkapkan bahwa Papua memiliki potensi besar berupa cadangan gas hingga 15,1 triliun standar kaki kubik (TSCF). Dengan potensi sebesar itu, kawasan timur Indonesia harus siap berbenah diri dengan memulai menyiapkan SDM, badan usaha lokal serta kebijakan daerah yang tepat.

Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Pamalu Subagyo mengatakan SKK Migas bersama KKKS akan terus meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam aktivitas penunjang industri hulu migas. Ia mencontohkan sejak beberapa tahun lalu, pemerintah melalui SKK Migas bersama KKKS mendorong pendidikan vokasi yang melibatkan lembaga pelatihan petrotekno.

“Kami juga membangun komunikasi dengan institusi pendidikan vokasi untuk melihat peluang kolaborasi yang bermanfaat bagi peserta didik. Kolaborasi ini tidak hanya terbatas pada pengetahuan dan keterampilan tentang hulu migas, namun juga meluas ke bidang lain seperti pelayaran, pemeliharaan mekanis, instalasi listrik, dan sebagainya. Pengetahuan dan keterampilan teknis itu bisa bersinggungan dan mendukung aktivitas hulu migas," kata Subagyo.

Menurut Vice President Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas sekaligus Ketua Umum Forum Kapnas Erwin Suryadi, saat ini beberapa operator KKKS serta perusahaan penyedia barang/jasa di Papua dan Maluku memberikan porsi lebih besar dalam penyerapan tenaga kerja lokal. Bahkan para pekerja lokal sudah masuk dalam pekerjaan teknis yang butuh pengetahuan dan kemampuan tinggi.

"Ini langkah maju, masyarakat Papua tidak lagi berhenti sebagai penonton. Sepanjang dua hari ke depan, kita bisa melihat best practice bagaimana perusahaan-perusahaan industri hulu migas dan penunjangnya semakin terbuka dan menyambut positif kehadiran pekerja lokal, yang kemampuannya terus meningkat," kata Erwin.

Ia mengatakan kegiatan di Kota Sorong pada 2023 ini menjadi istimewa karena adanya beberapa terobosan yang dilakukan oleh SKK Migas dan KKKS dalam mendidik putera-puteri Papua untuk menjadi personel yang memiliki kompetensi mumpuni untuk bekerja di industri hulu migas.

Forum Kapasitas Nasional III Tahun 2023 Wilayah Pamalu mengusung tema "Kontribusi Strategis Industri Hulu Migas untuk Mendukung Pengembangan Energi Indonesia Timur". Forum yang berlangsung pada 7-8 Juni 2023 menghadirkan tujuh operator migas (KKKS) serta para pemangku kepentingan industri hulu migas, termasuk 13 perusahaan lokal dan dalam negeri dan 15 UMKM binaan di wilayah Papua dan Maluku.

Selain itu, juga diisi dengan penandatangan kerja sama yang melibatkan perusahaan KKKS, perusahaan-perusahaan penunjang hulu migas, pelaku usaha lokal, dan UMKM. Kemudian, juga berlangsung focus group discussion (FGD) Forum Gas Pamalu yang membahas "Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi untuk Optimalisasi Penyerapan Gas Bumi".

Baca juga: Asmeti mendukung SKK Migas capai target produksi dan lifting 2023
Baca juga: SKK Migas genjot produksi gas bumi persiapan transisi menuju EBT