Wapres minta kemitraan inti plasma dikembangkan dalam pertanian
7 Juni 2023 20:49 WIB
Wakil Presiden Ma’ruf Amin sat meninjau pertanian hidroponik Batamindo Green farm, di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (7/6/2023). ANTARA/HO-BPMI Setwapres
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta kemitraan inti plasma dikembangkan dalam sektor pertanian dengan melibatkan masyarakat sekitar, agar meningkatkan perekonomian petani lokal.
“Saya ingin bahwa selain kebun inti yang dilakukan (dikelola) perusahaan, itu juga ada kebun yang sifatnya plasma, yang (dikelola) masyarakat sehingga masyarakat lebih terbantu,” ujar Wapres saat meninjau pertanian hidroponik Batamindo Green Farm, di Batam, Kepulauan Riau, Rabu, sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta.
Batamindo Green Farm sendiri telah memiliki Corporate Social Responsibility/CSR berupa program Plasma Farming (pertanian plasma).
Melalui program ini, Batamindo Green Farm memberikan pelatihan kepada petani lokal dalam teknik pertanian modern yang dipandu oleh tim agronomis berpengalaman, serta memberikan modal usaha untuk pembelian bahan baku pertanian berkualitas.
Wapres pun mengapresiasi program Batamindo Green Farm tersebut, termasuk upayanya menghasilkan produk sayuran yang berkualitas tinggi, tidak hanya untuk pasar dalam negeri, tetapi juga luar negeri, yaitu Singapura.
“Kita bangga bahwa Indonesia bisa mengekspor hasil-hasil sayuran di Batamindo Green Farm,” kata Wapres.
Wapres meyakini bahwa Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain, seperti China dan Thailand dalam mengekspor produk pertanian ke Singapura, karena letak geografis Indonesia yang lebih dekat dengan Singapura.
“China itu kan jauh sekali, 2 minggu (untuk transportasi), padahal kita hanya 1 hari 1 malam saja sudah sampai. Artinya dari segi waktu, dari segi transportasi, dan dari segi jarak itu lebih menguntungkan, mungkin kualitasnya juga sama,” kata Wapres.
Pada kesempatan itu Wapres secara khusus juga berharap Kepulauan Riau sebagai wilayah terdekat dengan Singapura, dapat memanfaatkan peluang mengekspor komoditas yang dibutuhkan Singapura, seperti ayam, telur, atau daging.
Adapun Chief Operating Officer (COO) Batamindo Green Farm Agustiadi Lee menjelaskan bahwa produk sayuran yang dihasilkan di Batam, 20 persennya ditujukan untuk pasar lokal, dan 80 persen untuk pasar Singapura.
Agustiadi menambahkan bahwa perusahaannya juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dengan jumlah pekerja lebih dari 500 orang.
Baca juga: Wapres akan tinjau Batamindo Green Farm hingga pengukuhan KDEKS Kepri
Baca juga: Wapres-Dubes Arab Saudi bahas penguatan kerja sama ekonomi
“Saya ingin bahwa selain kebun inti yang dilakukan (dikelola) perusahaan, itu juga ada kebun yang sifatnya plasma, yang (dikelola) masyarakat sehingga masyarakat lebih terbantu,” ujar Wapres saat meninjau pertanian hidroponik Batamindo Green Farm, di Batam, Kepulauan Riau, Rabu, sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta.
Batamindo Green Farm sendiri telah memiliki Corporate Social Responsibility/CSR berupa program Plasma Farming (pertanian plasma).
Melalui program ini, Batamindo Green Farm memberikan pelatihan kepada petani lokal dalam teknik pertanian modern yang dipandu oleh tim agronomis berpengalaman, serta memberikan modal usaha untuk pembelian bahan baku pertanian berkualitas.
Wapres pun mengapresiasi program Batamindo Green Farm tersebut, termasuk upayanya menghasilkan produk sayuran yang berkualitas tinggi, tidak hanya untuk pasar dalam negeri, tetapi juga luar negeri, yaitu Singapura.
“Kita bangga bahwa Indonesia bisa mengekspor hasil-hasil sayuran di Batamindo Green Farm,” kata Wapres.
Wapres meyakini bahwa Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain, seperti China dan Thailand dalam mengekspor produk pertanian ke Singapura, karena letak geografis Indonesia yang lebih dekat dengan Singapura.
“China itu kan jauh sekali, 2 minggu (untuk transportasi), padahal kita hanya 1 hari 1 malam saja sudah sampai. Artinya dari segi waktu, dari segi transportasi, dan dari segi jarak itu lebih menguntungkan, mungkin kualitasnya juga sama,” kata Wapres.
Pada kesempatan itu Wapres secara khusus juga berharap Kepulauan Riau sebagai wilayah terdekat dengan Singapura, dapat memanfaatkan peluang mengekspor komoditas yang dibutuhkan Singapura, seperti ayam, telur, atau daging.
Adapun Chief Operating Officer (COO) Batamindo Green Farm Agustiadi Lee menjelaskan bahwa produk sayuran yang dihasilkan di Batam, 20 persennya ditujukan untuk pasar lokal, dan 80 persen untuk pasar Singapura.
Agustiadi menambahkan bahwa perusahaannya juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dengan jumlah pekerja lebih dari 500 orang.
Baca juga: Wapres akan tinjau Batamindo Green Farm hingga pengukuhan KDEKS Kepri
Baca juga: Wapres-Dubes Arab Saudi bahas penguatan kerja sama ekonomi
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023
Tags: