"Dampak limbah plastik bagi kesehatan bisa menyebabkan karsinogenik (zat yang dapat memicu pertumbuhan kanker), juga kerusakan organ, hepatitis, bahkan gangguan pada ibu hamil dan anak," kata Yeyen pada diskusi yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Menteri LHK tegaskan komitmen Indonesia kurangi limbah padat di laut
Yeyen menjelaskan, plastik yang tidak terurai sempurna dapat mencemari lingkungan yang pada akhirnya mengganggu alur perjalanan makanan dan penggunaan air.
Baca juga: KLHK minta Kemendag perjelas detail HS Code
"Dari segi lingkungan, tumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik, akan tergenang di air, masuk ke sel air, membuat saluran air tersumbat sehingga terjadi pendangkalan sungai, akhirnya menyebabkan banjir," ujar dia.
Baca juga: Praktik ekonomi sirkular dinilai bisa membantu pengelolaan sampah
Yenny menambahkan, selain DBD dan leptospirosis, limbah plastik juga berbahaya bagi sistem pernafasan karena plastik yang tidak terurai dengan sempurna bisa menyebabkan mikroplastik.
Baca juga: Kerajinan tas anyaman limbah plastik produksi Pati tembus pasar ekspor
Baca juga: Mengolah sampah dari limbah menjadi duit
Terakhir adalah recycle, yakni menanfaatkan botol plastik yang dapat digunakan untuk bahan-bahan pengganti pot, atau sebagai bahan eco brick, yakni memanfaatkan plastik sebagai bagan bangunan pengganti batu bata yang dapat dibuat secara mandiri.