Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengajak investor Dubai untuk berinvestasi di Tanah Air dengan mengatakan Indonesia merupakan negara dengan pasar masa depan terbaik di Asia Tenggara (Asteng).

“Tidak salah kalau teman-teman Kadin dari Uni Emirat Arab khususnya Dubai membuka kantor di sini karena ini kantor, pasar terbaik untuk masa depan di Asia Tenggara,” kata Menteri Bahlil saat menghadiri acara Peresmian Kantor Perwakilan Internasional Dubai International Chamber di Jakarta, Selasa.

Bahlil menjelaskan Indonesia sebagai pasar yang baik dapat terlihat dari pendapatan PDB terus meningkat yang diiringi dengan bonus demografi yang akan terjadi pada 2035 dimana saat itu Indonesia telah menargetkan menjadi negara dengan PDB terbesar nomor 4 atau nomor 5 di dunia.

“Kalau mau fair, melihat negara di Asia Tenggara yang masuk di G20 sekarang pendapatan PDB terbesar itu bukan Vietnam bukan Thailand bukan Singapura tapi Indonesia. Dan kita punya pertumbuhan kelas menengah 102 juta. Jadi sesungguhnya pasar kita ke depan ini adalah pasar bagus,” ucapnya.

Merujuk data investasi di Indonesia selama 2022, nilai investasi Indonesia di luar sektor hulu migas dan sektor keuangan dan UMK mencapai 83 miliar dolar AS atau setara Rp1.207 triliun. Dari total investasi tersebut, porsi FDI (Foreign Direct Investment) mencapai 54 persen.

Negara-negara asal investor yang terbesar masih ditempati oleh Singapura, China dan diikuti oleh Hong Kong dan Jepang serta Malaysia. Sedangkan, Uni Emirat Arab tidak masuk posisi 10 besar.

Kendati demikian, Bahlil meyakini, Singapura merupakan negara hub investasi karena sebagian dana investasi berasal dari negara-negara lain, termasuk Dubai.

“Sebagian saya juga yakin bahwa ini investor dari Uni Emirat Arab yang masuk ke Indonesia lewat hub Singapura. Yang menjadi pertanyaan kemudian adalah mengapa harus lewat negara lain? apakah kami kurang melayani Bapak Ibu semua? Kalau itu kurang katakan di mana kekurangan kami konsep bab apa yang Bapak Ibu mau,” tutur dia.

Guna mendorong minat investasi dari investor Uni Emirat Arab, Bahlil bahkan menjamin bahwa proses perizinan dan investasi akan dipermudah dan investor hanya perlu membawa teknologi dan modal. Kerja sama dan kolaborasi yang baik antar Indonesia dan Uni Emirat Arab diyakininya akan menjadikan kedua negara sebagai pemain baru di dunia di masa mendatang.

“Saya ingin mengajak teman-teman dari Uni Emirat Arab, ayuk masuk ke sini. Izinnya pemerintah yang urus. Insentifnya pemerintah yang urus, kalian cukup membawa teknologi, modal dan sebagian pasar. Selebihnya tanggung jawab saya, saya yang ngatur,” katanya.

Baca juga: Investor Dubai membangun pengolahan minyak goreng bekas di Tangerang

Baca juga: Indonesia gencarkan investasi dan perdagangan lewat IIFD di Dubai

Baca juga: Expo Dubai berakhir, potensi perdagangan RI capai 34,88 miliar dolar