Phnom Penh (ANTARA) - Tim Indonesia berhasil keluar sebagai juara umum cabang olahraga judo tunanetra di ASEAN Para Games (APG) 2023 Kamboja dengan torehan 11 medali emas dan lima perak.
Penampilan di ASEAN Para Games di Kamboja bisa menjadi patokan untuk menuju target selanjutnya yaitu di Asian Para Games 2023 Hangzhou dan Paralympiade 2024 Paris, menurut Pelatih kepala tim judo Imam Kuncoro.
"Sebetulnya Asean Para Games Kamboja ini adalah target antara kami menuju Asian Para Games Hangzhou, sepertinya akan ada enam atlet kita yang akan kami kirim ke Hangzhou," kata Imam ditemui di Youth Federation Hall, Phnom Penh, Selasa (06/6).

Imam menargetkan bahwa tim Indonesia bisa menyumbang medali di ajang Asian Para Games, mengingat banyak negara kuat yang bakal menjadi saingan untuk memperebutkan medali.

Baca juga: Judo tunanetra Indonesia sapu bersih emas pada hari pertama APG 2023
"Yang jelas target kami di Asia insya Allah bisa menyumbangkan medali. Karena kekuatan dunia di judo ada di Asia semua seperti Jepang, Korea, Kazakhstan, Uzbekistan dan Irak memang gudangnya atlet judo dunia juara paralympic," pungkasnya.

Tidak hanya itu, Imam juga ingin mengantarkan anak didiknya hingga ke ajang paralimpiade yang akan digelar di Paris, Prancis pada 2024.

Judoka putra peraih emas APG 2023, Tony Ricardo Mantolas mengatakan bahwa setelah pulang ke Indonesia, dia akan melakukan persiapan jelang Asian Games Hangzhou 2023 dan Paralimpiade 2024 Paris.

"Beberapa dari kami nanti akan dipersiapkan ke Paralympiade melalui hasil seleksi dari pelatih. Termasuk untuk Asian Games evaluasi hasil di Asean Para Games Kamboja ini juga menjadi patokan untuk pelatih," tambah judoka kelahiran Bali ini.

Baca juga: Raih 11 medali emas, Indonesia juara umum judo tunanetra di APG 2023
Tony sendiri meraih dua medali emas di ajang ASEAN Para Games kali ini melalui nomor individu dan beregu putra.

"Puji Tuhan semua berkat kehendak Nya saya bersama teman-teman bisa juara hari ini di nomor beregu. Terima kasih juga kepada NPC Indonesia hasil ini berkat para pengurus, pelatih, ofisial dan semua yang mendukung," ujarnya usai pertandingan di Youth Federation Hall, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (6/6).

Tony yang turun di kelas 73 kg ini mengaku telah diperkenalkan judo sejak kecil oleh sosok ibunya yang juga seorang pejudo. Mulai sejak itu dirinya menekuni olahraga yang cukup ekstrem ini.

"Saya sudah sejak dari kecil menekuni judo kebetulan ibu saya juga atlet judo, dan kemudian mendapat panggilan NPC Indonesia untuk ikuti TC pada 2005. APG sebelumnya juga mendapat emas dari nomor perorangan dan emas dari beregu juga. Jadi, medali emas ini adalah medali emas keempat saya di Asean Para Games masing-masing dua perorangan dan dua beregu," katanya.

Dia mempersembahkan medali ini untuk Indonesia, NPC Indonesia, NPC Jawa Timur dan masyarakat Indonesia serta mendiang ibunya, Ni Made Sumiarti.

Baca juga: Dua pejudo NPC Indonesia berpeluang lolos ke Paralimpiade Paris