Menpora menyayangkan keputusan PSSI
9 Februari 2013 12:50 WIB
Pelatih baru timnas Indonesia asal Argentina Luis Manuel Blanco (tengah) bersama Ketua Umum PSSI Djohar Arifin (kiri) dan Dubes Argentina Javier Sanz de Urquiza saat perkenalan pelatih baru timnas Indonesia di Kantor PSSI, Jakarta, Kamis (7/2). Luis Manuel Blanco akan dikontrak selama dua tahun dan akan menangani timnas senior dan timnas U-23 yang akan diterjunkan ke SEA Games. (ANTARA/Dhoni Setiawan) ()
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo menyayangkan keputusan kontroversial PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin terkait pengangkatan pelatih timnas baru asal Argentina, Luis Manuel Blanco.
Pengangkatan mantan pelatih Timnas U-20 China sebagai pelatih timnas dilakukan saat para pejuang olahraga sepak bola itu belum pulang ke Tanah Air setelah menjalani pertandingan Pra Piala Asia (PPA) 2015 melawan tuan rumah Irak.
"Cukup disayangkan keputusan yang diambil PSSI. Seharusnya harus hati-hati dalam melangkah" kata Menpora di sela Deklarasi Pemuda Anti Narkoba di halaman Kemenpora Jakarta, Sabtu.
Pengangkatan pelatih timnas baru oleh PSSI, katanya, dinilai kurang tepat karena federasi sepak bola Indonesia saat ini terus mendapatkan sorotan dari masyarakat sepak bola Indonesia terutama dampak dari konflik yang berkepanjangan.
Yang cukup disesalkan lagi oleh pengganti Andi Mallarangeng ini adalah kurangnya koordinasi dengan pelatih timnas yang ada saat ini yaitu Nil Maizar. Bahkan mantan pelatih klub Semen Padang itu mengetahui pengangkatan pelatih timnas baru dari media.
"Nil Maizar saja mengetahui ada pelatih baru dari media. Seharusnya ada mekanisme yang telah ditempuh dalam menentukan keputusan," katanya menambahkan.
PSSI dibawah pimpinan Djohar Arifin Husin telah mengangkat Luis Manuel Blanco sebagai pelatih timnas, Kamis (7/2). Pelatih asal Argentina itu dirinya dikontrak sebagai pelatih senior dan U-23 meski akhirnya dibantah oleh PSSI.
Djohar Arifin Husin berdalih, kontrak yang dilakukan terhadap pelatih asing itu dilakukan setelah adanya kerjasama bilateral antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Argentina. Sedangkan untuk pembayaran gaji dilakukan oleh pihak ketiga.
"Dia dikontrak selama dua tahun. Sedangkan gajinya ditanggung oleh pihak ketiga," kata Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin saat mengenalkan Luis Manuel Blanco bersama stafnya.
(ANT)
Pengangkatan mantan pelatih Timnas U-20 China sebagai pelatih timnas dilakukan saat para pejuang olahraga sepak bola itu belum pulang ke Tanah Air setelah menjalani pertandingan Pra Piala Asia (PPA) 2015 melawan tuan rumah Irak.
"Cukup disayangkan keputusan yang diambil PSSI. Seharusnya harus hati-hati dalam melangkah" kata Menpora di sela Deklarasi Pemuda Anti Narkoba di halaman Kemenpora Jakarta, Sabtu.
Pengangkatan pelatih timnas baru oleh PSSI, katanya, dinilai kurang tepat karena federasi sepak bola Indonesia saat ini terus mendapatkan sorotan dari masyarakat sepak bola Indonesia terutama dampak dari konflik yang berkepanjangan.
Yang cukup disesalkan lagi oleh pengganti Andi Mallarangeng ini adalah kurangnya koordinasi dengan pelatih timnas yang ada saat ini yaitu Nil Maizar. Bahkan mantan pelatih klub Semen Padang itu mengetahui pengangkatan pelatih timnas baru dari media.
"Nil Maizar saja mengetahui ada pelatih baru dari media. Seharusnya ada mekanisme yang telah ditempuh dalam menentukan keputusan," katanya menambahkan.
PSSI dibawah pimpinan Djohar Arifin Husin telah mengangkat Luis Manuel Blanco sebagai pelatih timnas, Kamis (7/2). Pelatih asal Argentina itu dirinya dikontrak sebagai pelatih senior dan U-23 meski akhirnya dibantah oleh PSSI.
Djohar Arifin Husin berdalih, kontrak yang dilakukan terhadap pelatih asing itu dilakukan setelah adanya kerjasama bilateral antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Argentina. Sedangkan untuk pembayaran gaji dilakukan oleh pihak ketiga.
"Dia dikontrak selama dua tahun. Sedangkan gajinya ditanggung oleh pihak ketiga," kata Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin saat mengenalkan Luis Manuel Blanco bersama stafnya.
(ANT)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013
Tags: