Kebumen (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan panen raya udang vaname di tambak budidaya udang berbasis kawasan (BUBK) Kebumen dilakukan pada Juni 2023.
"Panen raya di bulan Juni kira-kira tanggal 24-an," ujar Trenggono saat ditemui di tambak udang budidaya berbasis kawasan (BUBK) Kebumen, Jawa Tengah, Selasa.

Pada panen raya, udang vaname yang dipanen berada dalam ukuran 40 atau 40 ekor udang per kemasan satu kilogram, ukuran lebih besar dibandingkan panen dengan panen parsial atau sebagian gelombang pertama dan kedua.

Trenggono menuturkan pada panen raya, Presiden Joko Widodo bersama Menteri Keuangan akan hadir untuk memanen udang bersama.

"Menteri Keuangan lalu kemudian Presiden juga berpesan kepada saya, beliau ingin hadir untuk melihat hasil daripada panen," paparnya.

Adapun hari ini dilakukan panen parsial gelombang kedua udang vaname di tambak BUBK Kebumen.

Panen udang di tambak udang terbesar se-Indonesia ini mencapai 14 ton dari total 28 petak tambak dengan ukuran udang 50 atau 50 ekor per kemasan satu kilogram dengan harga per kilogram Rp69.000

Usai panen, salah seorang pengusaha asal Cirebon, Vida telah hadir untuk memborong 3 ton udang ukuran 50 dalam satu truk.
Ia menyebut udang hasil panen ini akan diekspor ke Amerika Serikat dalam bentuk olahan.

"Jadi kan di pabrik diproses. Pabrik di Muara Baru, Jakarta Utara, diproses, baru diekspor," ujarnya.

Vida mengaku produk yang diekspor tergantung permintaan, salah satunya menjadi udang kupas yang menyisakan buntut atau peeled tail on (PTO).

Produk lainnya yakni Peeled Deveined Tail On (PDTO), yakni produk yang menyerupai PTO, tetapi pada bagian punggung diambil kotoran perut.

Baca juga: Trenggono fokus kejar target 2 juta ton produksi udang pada 2024
Baca juga: NTB berkontribusi 16,42 persen terhadap produksi udang vaname nasional