Denpasar (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) memantau distribusi elpiji ukuran tiga kilogram di 109 pangkalan resmi di Bali setelah BUMN itu menambah pasokan sebanyak 114.800 tabung atau setara 340 metrik ton mulai Selasa.

“Alokasi pasokan itu sudah lebih dari 10 persen tambahannya, itu jumlah yang besar,” kata Manajer Komunikasi dan CSR Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Ahad Rahedi saat dihubungi di Denpasar.

Pemasaran bahan bakar minyak (BBM) termasuk elpiji di Bali berada di bawah koordinasi Operasional Regional (MOR) V yang berkedudukan di Surabaya, Jawa Timur.

Baca juga: Pertamina tambah pasokan elpiji tiga kilogram di Bali

Ia menjelaskan tambahan alokasi itu melebihi rata-rata konsumsi harian pada Mei 2023 untuk elpiji tiga kilogram di Bali mencapai hingga 2.900 metrik ton.

Ia mengatakan Pertamina memantau perkembangan elpiji termasuk yang bersubsidi hingga di tingkat pangkalan resmi.

Pangkalan resmi itu, lanjut dia, wajib memberikan laporan kepada Pertamina melalui masing-masing agen di setiap kabupaten/kota di Bali. Sedangkan di tingkat pengecer, bukan merupakan kewenangan BUMN minyak dan gas itu.

Harga elpiji subsidi ukuran mini itu, imbuh dia, di pangkalan resmi sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang di Bali mencapai Rp18.000 per tabung.

Pihaknya mendapatkan laporan harga per tabung elpiji tiga kilogram itu menembus Rp30 ribu. “Saya pastikan itu tidak dibeli di pangkalan, tapi kemungkinan di pengecer. Kami imbau masyarakat agar membeli elpiji tiga kilogram di pangkalan resmi,” katanya.

Ahad menambahkan penambahan stok tersebut merupakan hal yang biasa dilakukan sebagai antisipasi peningkatan konsumsi.

Sebelumnya, keterbatasan stok elpiji berbentuk menyerupai melon itu terjadi di Bali beberapa hari terakhir.

Baca juga: Pertamina terapkan digitalisasi penyaluran LPG subsidi 3 kilogram

Pertamina memperkirakan keterbatasan itu terjadi karena konsumsi meningkat sehubungan libur panjang di Pulau Dewata.

Realisasi konsumsi elpiji tiga kilogram pada Mei 2023 mencapai 91.348 metrik ton, atau melonjak sekitar enam persen dibandingkan pada Mei 2022 yang mencapai 86.153 metrik ton.

Karena itu, per Selasa ini Pertamina mendistribusikan tambahan pasokan elpiji yakni di Kabupaten Badung sebanyak 13.440 tabung, Bangli mencapai 10.640 tabung, Buleleng sebanyak 13.440 tabung.

Kemudian di Kabupaten Gianyar mencapai 11.760 tabung, Jembrana mencapai 8.960 tabung, Karangasem sebanyak 10.080 tabung, Klungkung 7.280 tabung, Tabanan ada 11.200 tabung dan Denpasar sebanyak 28.000 tabung.