Lima kelompok industri prioritas ditetapkan dalam RPJPN 2025-2045
6 Juni 2023 15:33 WIB
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa dalam acara Focus Group Discussion “Indonesia Maju, Masyarakat Sejahtera” yang diadakan Bappenas dan Harian Kompas,di Jakarta, Senin (5/6/2023). ANTARA/HO-Bappenas
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyatakan lima kelompok industri prioritas telah ditetapkan dalam Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
“Pertama adalah industri berbasis sumber daya alam, meliputi industri berbasis agro (pertanian, perkebunan, kehutanan), industri berbasis hilirisasi tambang, serta industri berbasis sumber daya laut,” ujar Suharso dalam acara Focus Group Discussion “Indonesia Maju, Masyarakat Sejahtera” yang diadakan Bappenas dan Harian Kompas, dikutip dari keterangan resmi, di Jakarta, Selasa.
Kelompok kedua yaitu industri dasar yang mencakup industri kimia dasar dan industri logam.
Ketiga yakni industri berteknologi menengah-tinggi, termasuk industri perkapalan, industri kedirgantaraan, industri otomotif dan alat angkut, industri pertahanan, industri alat kesehatan, industri produk kimia dan farmasi, industri mesin dan perlengkapan, dan industri elektronik.
Keempat adalah industri barang konsumsi berkelanjutan yang mencakup industri makanan dan minuman, industri tekstil dan produk tekstil, serta industri alas kaki. Terakhir, industri berbasis inovasi dan riset, yaitu industri berbasis bio dan bioteknologi.
“Visi Indonesia Emas 2045 yakni Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan akan terwujud melalui kemajuan industri yang selaras dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat Indonesia,” kata Suharso.
Industrialisasi disebut terlaksana sesuai karakteristik wilayah yang terbagi menjadi tujuh koridor ekonomi, yakni Koridor Ekonomi Sumatera yang mencakup industri berbasis sumber daya alam dan hub ekonomi biru barat Indonesia, lalu Koridor Ekonomi Jawa yang mencakup industri berbasis inovasi, riset dan teknologi, lantas Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara sebagai pintu gerbang pariwisata dan ekonomi kreatif Nusantara.
Kemudian juga Koridor Ekonomi Kalimantan menjadi superhub ekonomi Nusantara, Koridor Ekonomi Sulawesi berfungsi sebagai penunjang ekonomi Ibu Kota Negara (IKN) dan industri berbasis SDA, Koridor Ekonomi Maluku menjadi hub ekonomi biru timur Indonesia, serta Koridor Ekonomi Papua yang digunakan untuk industri kimia dasar dan agro.
“Ada comparative advantage, juga ada competitive advantage yang menyertainya, pusat industri merata, sesuai potensi dan kekuatannya,” kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional itu pula.
Dalam RPJPN 2025-2045, Indonesia disebut telah menetapkan sejumlah industri prioritas untuk menjawab tantangan industri dan ekonomi, terutama mewujudkan Indonesia menjadi high-income country dalam kurun waktu 15-17 tahun ke depan.
“Gross National Income per kapita Indonesia perlu dinaikkan hingga 30.300 dolar AS agar menjadi negara maju,” katanya lagi.
Baca juga: Kementerian Investasi tawarkan 22 proyek prioritas Rp37,32 triliun
Baca juga: Presiden Jokowi ajak Jerman berinvestasi di tiga sektor prioritas
“Pertama adalah industri berbasis sumber daya alam, meliputi industri berbasis agro (pertanian, perkebunan, kehutanan), industri berbasis hilirisasi tambang, serta industri berbasis sumber daya laut,” ujar Suharso dalam acara Focus Group Discussion “Indonesia Maju, Masyarakat Sejahtera” yang diadakan Bappenas dan Harian Kompas, dikutip dari keterangan resmi, di Jakarta, Selasa.
Kelompok kedua yaitu industri dasar yang mencakup industri kimia dasar dan industri logam.
Ketiga yakni industri berteknologi menengah-tinggi, termasuk industri perkapalan, industri kedirgantaraan, industri otomotif dan alat angkut, industri pertahanan, industri alat kesehatan, industri produk kimia dan farmasi, industri mesin dan perlengkapan, dan industri elektronik.
Keempat adalah industri barang konsumsi berkelanjutan yang mencakup industri makanan dan minuman, industri tekstil dan produk tekstil, serta industri alas kaki. Terakhir, industri berbasis inovasi dan riset, yaitu industri berbasis bio dan bioteknologi.
“Visi Indonesia Emas 2045 yakni Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan akan terwujud melalui kemajuan industri yang selaras dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat Indonesia,” kata Suharso.
Industrialisasi disebut terlaksana sesuai karakteristik wilayah yang terbagi menjadi tujuh koridor ekonomi, yakni Koridor Ekonomi Sumatera yang mencakup industri berbasis sumber daya alam dan hub ekonomi biru barat Indonesia, lalu Koridor Ekonomi Jawa yang mencakup industri berbasis inovasi, riset dan teknologi, lantas Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara sebagai pintu gerbang pariwisata dan ekonomi kreatif Nusantara.
Kemudian juga Koridor Ekonomi Kalimantan menjadi superhub ekonomi Nusantara, Koridor Ekonomi Sulawesi berfungsi sebagai penunjang ekonomi Ibu Kota Negara (IKN) dan industri berbasis SDA, Koridor Ekonomi Maluku menjadi hub ekonomi biru timur Indonesia, serta Koridor Ekonomi Papua yang digunakan untuk industri kimia dasar dan agro.
“Ada comparative advantage, juga ada competitive advantage yang menyertainya, pusat industri merata, sesuai potensi dan kekuatannya,” kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional itu pula.
Dalam RPJPN 2025-2045, Indonesia disebut telah menetapkan sejumlah industri prioritas untuk menjawab tantangan industri dan ekonomi, terutama mewujudkan Indonesia menjadi high-income country dalam kurun waktu 15-17 tahun ke depan.
“Gross National Income per kapita Indonesia perlu dinaikkan hingga 30.300 dolar AS agar menjadi negara maju,” katanya lagi.
Baca juga: Kementerian Investasi tawarkan 22 proyek prioritas Rp37,32 triliun
Baca juga: Presiden Jokowi ajak Jerman berinvestasi di tiga sektor prioritas
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: