Sekolah penerbangan NAM luluskan 24 penerbang
8 Februari 2013 13:29 WIB
Dua pesawat latih berada di Bandara Udara (Bandara) Blimbingsari, Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (28/7). Bandara Blimbingsari akan digunakan sebagai area latihan bagi siswa calon pilot di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Surabaya. ATKP membuka jurusan penerbang untuk memenuhi kebutuhan pilot di Indonesia yang hingga 2015 membutuhkan 1.800 pilot. (FOTO ANTARA/Seno S)
Pangkalanbaru, Bangka Tengah (ANTARA News) - Sekolah penerbangan National Aviation Management (NAM) meluluskan 24 penerbang angkatan ke-III dengan kategori Commercial Pilot License-Instrument Rating (CPL-IR).
"Kami mengucapkan selamat kepada para lulusan, semoga tetap bersemangat mewujudkan impiannya dan menjadi kebanggaan bangsa," kata pemilik maskapai penerbangan Sriwijaya Air, Chandra Lie, dalam sambutannya di Bandara Depati Amir, Jumat.
Senada dengan Chandra, Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rustam Effendi, menyampaikan ucapan selamat pada para lulusan.
"Para lulusan penerbang ini adalah orang-orang terpilih, nanti tanggung jawabnya besar, oleh sebab itu harus amanah, jangan cepat berpuas diri, harus terus belajar untuk meningkatkan mutu," kata Effendi.
Lebih lanjut dia berharap NAM Flying School dapat terus meningkatkan jumlah lulusannya guna memenuhi kebutuhan penerbang. "Kami sangat mengapresiasi dengan berdirinya NAM FLying School di Babel karena artinya perusahaan peduli dengan masa depan daerah ini," katanya.
Hingga saat ini, total lulusan NAM Flying School mencapai 60 penerbang. "Semua lulusan dapat langsung menjadi calon penerbang di Sriwijaya Air," kata Lie.
Bersamaan dengan acara wisuda tersebut dilaksanakan pula acara pengukuhan siswa baru angkatan keempat dan kelima yang telah memulai pendidikannya sejak Agustus 2012 dan Januari 2013.
Menariknya, dari ketiga angkatan kelima calon penerbang NAM Flying School itu, terdapat tiga calon penerbang perempuan.
"Hal ini menunjukkan NAM Flying School berkomitmen mencetak penerbang-penerbang handal tanpa ada perbedaan gender," kata Kepala Sekolah NAM Flying School, Soenaryo Yosopratomo. Saat ini NAM Flying School memiliki delapan pesawat latih single engine.
"Kami akan menambah lagi dua unit pesawat latih single engine, satu multi engine, serta satu unit simulator 3 Axis Red Bird," kata Lie.
(I027)
"Kami mengucapkan selamat kepada para lulusan, semoga tetap bersemangat mewujudkan impiannya dan menjadi kebanggaan bangsa," kata pemilik maskapai penerbangan Sriwijaya Air, Chandra Lie, dalam sambutannya di Bandara Depati Amir, Jumat.
Senada dengan Chandra, Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rustam Effendi, menyampaikan ucapan selamat pada para lulusan.
"Para lulusan penerbang ini adalah orang-orang terpilih, nanti tanggung jawabnya besar, oleh sebab itu harus amanah, jangan cepat berpuas diri, harus terus belajar untuk meningkatkan mutu," kata Effendi.
Lebih lanjut dia berharap NAM Flying School dapat terus meningkatkan jumlah lulusannya guna memenuhi kebutuhan penerbang. "Kami sangat mengapresiasi dengan berdirinya NAM FLying School di Babel karena artinya perusahaan peduli dengan masa depan daerah ini," katanya.
Hingga saat ini, total lulusan NAM Flying School mencapai 60 penerbang. "Semua lulusan dapat langsung menjadi calon penerbang di Sriwijaya Air," kata Lie.
Bersamaan dengan acara wisuda tersebut dilaksanakan pula acara pengukuhan siswa baru angkatan keempat dan kelima yang telah memulai pendidikannya sejak Agustus 2012 dan Januari 2013.
Menariknya, dari ketiga angkatan kelima calon penerbang NAM Flying School itu, terdapat tiga calon penerbang perempuan.
"Hal ini menunjukkan NAM Flying School berkomitmen mencetak penerbang-penerbang handal tanpa ada perbedaan gender," kata Kepala Sekolah NAM Flying School, Soenaryo Yosopratomo. Saat ini NAM Flying School memiliki delapan pesawat latih single engine.
"Kami akan menambah lagi dua unit pesawat latih single engine, satu multi engine, serta satu unit simulator 3 Axis Red Bird," kata Lie.
(I027)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: