Chicago (ANTARA News) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange (NYMEX) berakhir lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena komoditas dalam denominasi dolar AS tertekan kenaikan tajam unit AS itu.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April turun 7,5 dolar AS atau 0,45 persen menjadi menetap di 1.671,3 dolar AS per ounce.
Analis pasar mengatakan terlalu banyak dolar menguat dan terlalu lama pada hari ini. "Rebound" sementara emas mengesankan dalam menghadapi kenaikan dolar, namun berlanjutnya kenaikan kuat pada dolar akhirnya memaksa lebih banyak aksi jual pada emas, sehingga logam mulia itu meluncur kembali ke bawah.
Penurunan tajam euro membantu mengirim indeks dolar ICE lebih tinggi, saat Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi mengatakan bank sentral sedang memantau kenaikan euro untuk dampaknya terhadap inflasi, menurut laporan, dan dolar yang lebih kuat, pada gilirannya, menekan komoditas berdenominasi dolar.
Harga emas berjangka telah melihat rentang perdagangan besar karena komentar ekonomi positif terbaru dari Draghi pada awal, kemudian diikuti oleh komentar oleh Charles Evans, presiden dari Chicago Federal Reserve Bank, mengacu pada berlanjutnya langkah-langkah pelonggaran kuantitatif dan tingginya tingkat pengangguran sampai dengan 2014.
Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, Evans mengatakan bahwa program pembelian obligasi dari Federal Reserve AS adalah "penghalang energi" untuk mendapatkan ekonomi lari cepat. Dia memperkirakan pertumbuhan pada tingkat 2,5 persen tahun ini, namun mengatakan tingkat pengangguran masih akan mendekati 7,0 persen pada akhir tahun depan.
Mengingat latar belakang itu, perak untuk pengiriman Maret turun 47,4 sen atau 1,49 persen menjadi ditutup pada 31,403 dolar per ounce. Demikian diberitakan Xinhua--yang dipantau ANTARA News, di Jakarta, Jumat.
(A026)
Harga emas berakhir turun karena dolar menguat
8 Februari 2013 06:49 WIB
Emas (FOTO ANTARA/Rosa Panggabean)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: