IHSG ditutup menguat seiring turunnya inflasi dalam negeri
5 Juni 2023 17:08 WIB
Ilustrasi - Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023). Usai cuti bersama Lebaran 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc/pri
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore, ditutup menguat seiring dengan menurunnya inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) dalam negeri periode Mei 2023.
IHSG ditutup menguat 0,18 poin atau 0,00 persen ke posisi 6.633,44. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,09 poin atau 0,33 persen ke posisi 946,57.
"Terkait sentimen hari ini, dari domestik yang positif yakni terkait rilis inflasi tahunan yang sudah mencapai rentang batas atas Bank Indonesia (BI) di level 4,00 persen, mengindikasikan BI semakin punya banyak ruang untuk tetap mempertahankan stance kebijakan dovish, atau bahkan mungkin bisa terjadi penurunan suku bunga acuan pada kuartal IV-2023 nanti," ujar Research & Consulting Manager Infovesta Kapital Advisori Nicodimus Kristiantoro, di Jakarta, Senin.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahunan periode Mei 2023 menurun menjadi 4,00 persen year-on-year (yoy), dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,84 persen.
Inflasi tahunan konsisten menurun selama tiga bulan terakhir, yaitu 4,97 persen pada Maret, 4,33 persen pada April, dan 4,00 persen pada Mei.
“Tingkat inflasi tahunan pada Mei 2023 sebesar 4,00 persen atau terjadi peningkatan IHK dari 110,42 pada Mei 2022 menjadi 114,84 pada Mei 2023,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini.
Pada sisi lain, tertahannya penguatan pasar disebabkan oleh sentimen dari indeks manufaktur PMI domestik yang di luar dugaan menurun ke level 50,3 atau bisa dikatakan batas bawah level ekspansi, dikarenakan apabila di bawah 50 menjadi level kontraksi.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor meningkat di mana sektor industri paling tinggi, yaitu 2,53 persen, diikuti sektor energi dan sektor properti yang masing-masing naik sebesar 2,35 persen dan 1,82 persen
Sedangkan, dua sektor terkoreksi yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 4,70 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor keuangan yang masing-masing turun minus 0,40 persen dan minus 0,09 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu AMAN, NZIA, WIRG, GULA dan BUMI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni GOTO, SAGE, ELIT, HALO, dan SMKL.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.329.392 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,36 miliar lembar saham senilai Rp14,68 triliun. Sebanyak 305 saham naik, 237 saham menurun, dan 209 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini, antara lain indeks Nikkei menguat 693,20 poin atau 2,20 persen ke 32.217,40, indeks Hang Seng menguat 158,56 poin atau 0,84 persen ke 19.108,50, indeks Shanghai menguat 2,37 poin atau 0,07 persen ke 3.232,44, dan indeks Strait Times menguat 20,16 poin atau 0,64 persen ke 3.186,46.
Baca juga: IHSG Senin dibuka melemah 11,49 poin
Baca juga: IHSG awal pekan dibuka melemah jelang rilis inflasi
IHSG ditutup menguat 0,18 poin atau 0,00 persen ke posisi 6.633,44. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,09 poin atau 0,33 persen ke posisi 946,57.
"Terkait sentimen hari ini, dari domestik yang positif yakni terkait rilis inflasi tahunan yang sudah mencapai rentang batas atas Bank Indonesia (BI) di level 4,00 persen, mengindikasikan BI semakin punya banyak ruang untuk tetap mempertahankan stance kebijakan dovish, atau bahkan mungkin bisa terjadi penurunan suku bunga acuan pada kuartal IV-2023 nanti," ujar Research & Consulting Manager Infovesta Kapital Advisori Nicodimus Kristiantoro, di Jakarta, Senin.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahunan periode Mei 2023 menurun menjadi 4,00 persen year-on-year (yoy), dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,84 persen.
Inflasi tahunan konsisten menurun selama tiga bulan terakhir, yaitu 4,97 persen pada Maret, 4,33 persen pada April, dan 4,00 persen pada Mei.
“Tingkat inflasi tahunan pada Mei 2023 sebesar 4,00 persen atau terjadi peningkatan IHK dari 110,42 pada Mei 2022 menjadi 114,84 pada Mei 2023,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini.
Pada sisi lain, tertahannya penguatan pasar disebabkan oleh sentimen dari indeks manufaktur PMI domestik yang di luar dugaan menurun ke level 50,3 atau bisa dikatakan batas bawah level ekspansi, dikarenakan apabila di bawah 50 menjadi level kontraksi.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor meningkat di mana sektor industri paling tinggi, yaitu 2,53 persen, diikuti sektor energi dan sektor properti yang masing-masing naik sebesar 2,35 persen dan 1,82 persen
Sedangkan, dua sektor terkoreksi yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 4,70 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor keuangan yang masing-masing turun minus 0,40 persen dan minus 0,09 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu AMAN, NZIA, WIRG, GULA dan BUMI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni GOTO, SAGE, ELIT, HALO, dan SMKL.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.329.392 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,36 miliar lembar saham senilai Rp14,68 triliun. Sebanyak 305 saham naik, 237 saham menurun, dan 209 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini, antara lain indeks Nikkei menguat 693,20 poin atau 2,20 persen ke 32.217,40, indeks Hang Seng menguat 158,56 poin atau 0,84 persen ke 19.108,50, indeks Shanghai menguat 2,37 poin atau 0,07 persen ke 3.232,44, dan indeks Strait Times menguat 20,16 poin atau 0,64 persen ke 3.186,46.
Baca juga: IHSG Senin dibuka melemah 11,49 poin
Baca juga: IHSG awal pekan dibuka melemah jelang rilis inflasi
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: