Genangan ganggu aktivitas Stasiun Besar Bogor
7 Februari 2013 22:25 WIB
ilustrasi Stasiun Bogor Sepi Sekelompok hobi fotografi melakukan aktivitas pemotretan didalam gerbong KRL ekonomi yang tidak beroperasi sehingga stasiun sepi dari aktivitas penumpang di Stasiun Bogor, Jabar. (FOTO ANTARA/Jafkhairi) ()
Bogor (ANTARA News) - Genangan air yang menutupi jalur 1 dan 2 di Stasiun Besar Bogor menyebabkan aktivitas penumpang di stasiun tersebut menjadi terganggu, Kamis malam.
Akibat genangan air tersebut jalur 1 dan 2 sementara waktu tidak bisa digunakan untuk menurunkan penumpang. Kereta harus mengantri untuk bisa masuk ke Stasiun Besar Bogor.
Menurut Hari Saftari, petugas tiketing Stasiun Besar Bogor. Air menggenangi rel di jalur 1 dan 2 terjadi ba`da magrib.
"Airnya lumayan tinggi meluber dari depan stasiun ke jalur 1 dan 2 setinggi mata kaki," kata Hari.
Hari mengatakan, air mengalir dari arah pedestrian menuju stasiun, dari pukul 17.30 WIB.
Air menggenang cukup lama hingga pukul 19.30 WIB, air berangsur surut seiring berhentinya hujan.
Selain menggenangi rel di jalur 1 dan 2, air juga menggenangi tiketing dan kantor Kepala Stasiun Besar Bogor.
Menurut Hari, genangan air di stasiun sudah sering terjadi setiap kali hujan turun. Hanya saja kali ini luapannya lebih tinggi dari sebelumnya.
Hari mengatakan, genangan di stasiun trersebut membuat jalur 1 dan 2 tidak bisa dilalui kereta.
"Sebenarnya yang tinggi airnya di jalur 1, di jalur 2 tidak. Hanya saja untuk jaga-jaga jalur dua juga tidak difungsikan sementara sampai air surut," katanya.
Air di stasiun berangsur surut dengan sendirinya. Sementara itu perjalanan kereta api juga ikut terlambat rata-rata 30 menit.
"Selain karena banjir juga ada gangguan di Depok. Jadi kereta terlambat masuk," kata Hari.
Sementara itu, Kepala Stasiun Besar Bogor Iwan Rianto mengatakan, pihaknya akan menyurati Wali Kota untuk memperbaiki drainase yang ada di Pendestrian Nyi Raja Permas.
"Karena posisi stasiun lebih rendah dari pendestrian, jadi pas air meluap masuk ke stasiun," ujarnya.
(KR-LR/S023)
Akibat genangan air tersebut jalur 1 dan 2 sementara waktu tidak bisa digunakan untuk menurunkan penumpang. Kereta harus mengantri untuk bisa masuk ke Stasiun Besar Bogor.
Menurut Hari Saftari, petugas tiketing Stasiun Besar Bogor. Air menggenangi rel di jalur 1 dan 2 terjadi ba`da magrib.
"Airnya lumayan tinggi meluber dari depan stasiun ke jalur 1 dan 2 setinggi mata kaki," kata Hari.
Hari mengatakan, air mengalir dari arah pedestrian menuju stasiun, dari pukul 17.30 WIB.
Air menggenang cukup lama hingga pukul 19.30 WIB, air berangsur surut seiring berhentinya hujan.
Selain menggenangi rel di jalur 1 dan 2, air juga menggenangi tiketing dan kantor Kepala Stasiun Besar Bogor.
Menurut Hari, genangan air di stasiun sudah sering terjadi setiap kali hujan turun. Hanya saja kali ini luapannya lebih tinggi dari sebelumnya.
Hari mengatakan, genangan di stasiun trersebut membuat jalur 1 dan 2 tidak bisa dilalui kereta.
"Sebenarnya yang tinggi airnya di jalur 1, di jalur 2 tidak. Hanya saja untuk jaga-jaga jalur dua juga tidak difungsikan sementara sampai air surut," katanya.
Air di stasiun berangsur surut dengan sendirinya. Sementara itu perjalanan kereta api juga ikut terlambat rata-rata 30 menit.
"Selain karena banjir juga ada gangguan di Depok. Jadi kereta terlambat masuk," kata Hari.
Sementara itu, Kepala Stasiun Besar Bogor Iwan Rianto mengatakan, pihaknya akan menyurati Wali Kota untuk memperbaiki drainase yang ada di Pendestrian Nyi Raja Permas.
"Karena posisi stasiun lebih rendah dari pendestrian, jadi pas air meluap masuk ke stasiun," ujarnya.
(KR-LR/S023)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: