Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa komoditas bawang merah menjadi penyumbang tertinggi terhadap inflasi Mei 2023 dari komponen bahan makanan dengan inflasi sebesar 7,92 persen dan andil 0,03 persen terhadap inflasi nasional.

“Bawang merah tercatat sebagai komoditas dengan andil terbesar terhadap inflasi nasional pada Mei 2023,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam Rilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen Mei 2023 di Jakarta, Senin.

Pudji menjelaskan produksi bawang merah hingga sejauh ini terbilang masih rendah sehingga membuat jumlah pasokan yang belum memenuhi kebutuhan masyarakat, yang berdampak pada harga bawang merah yang mengalami inflasi.

Baca juga: BPS: Inflasi Mei 2023 capai 0,09 persen, terendah sejak Januari 2023

Selain bawang putih, komoditas bahan makanan lain yang juga menjadi kelompok kontributor tertinggi pada inflasi nasional Mei 2023 adalah bawang putih, dengan inflasi sebesar 7,07 persen dan andil sebesar 0,02 persen.

Untuk bawang putih, Pudji mengatakan inflasi disebabkan jumlah impor bawang putih ke Indonesia belum masuk secara utuh, sehingga pasokan bawang putih di pasar-pasar tradisional masih sangat terbatas dan menyebabkan harga menjadi lebih tinggi.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, harga bawang merah mengalami kenaikan sebesar 1,79 persen dari Rp39.200 menjadi Rp39.900 per 5 Juni 2023. Sementara harga bawang putih naik sebesar 5,38 persen dari Rp37.150 menjadi Rp39.100.

Baca juga: BPS: Inflasi tahunan Mei 2023 capai 4,00 persen

Bahan makanan lain yang juga menjadi kontributor tertinggi terhadap inflasi Mei 2023 adalah daging ayam ras dengan inflasi 2,10 persen dan andil 0,03 persen, ikan segar dengan inflasi 0,93 persen dan andil 0,02 persen, serta telur ayam ras dengan inflasi 2,93 persen dan andil 0,02 persen.

Secara keseluruhan, komponen bahan makanan mengalami inflasi sebesar 0,50 persen dengan andil 0,10 persen pada Mei 2023.