Pekanbaru (ANTARA News) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan meletakan batu pertama yang menandai dimulainya pembangunan Pusat Konservasi Gajah (PKG) di Taman Nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan, Riau, Kamis.

"Kami mengajak kepada semua pihak baik pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk berpartisipasi aktif yang konstruktif dalam membantu terselenggaranya upaya konservasi spesies gajah Sumatera serta spesies lainnya," kata Zulkifli Hasan dalam sambutannya di Tesso Nilo.

Ia menjelaskan, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kehutanan terus berupa melakukan terobosan dalam melestarikan satwa liar dengan pendekatan yang inovatif melalui kerjasama kemitraan. Kerjasama pembuatan PKG di Tesso Nilo, lanjutnya, merupakan kerjasama dengan Taman Safari Indonesia (TSI) dan Park Paradisio Belgia.

Pembuatan PKG di Tesso Nilo dinilai akan sangat bermanfaat karena taman nasional seluas sekitar 83.000 hektare itu merupakan habitat asli dari gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus) yang masih tersisa di Sumatera, khususnya di Riau.

Pembentukan PKG itu sejalan dengan rencana aksi pemerintah untuk konservasi gajah Sumatera yakni untuk pengembangan fungsi pusat latihan gajah untuk mendukung upaya pelestarian gajah secara regional juga untuk membangun rasa kepedulian masyarakat terhadap gajah.

"Diharapkan PKG bisa menjadi tempat untuk penanganan terintegrasi konflik gajah-manusia, pendidikan dan pelatihan serta ekowisata," ujarnya.

Direktur (TSI), Jansen Manansang, mengatakan PKG di Tesso Nilo didalamnya akan memiliki bentuk klinik gajah di lahan seluas dua hektare. Sebagai tahap awal, lanjutnya, klinik gajah akan dilengkapi beragam fasilitas diantaranya bangunan untuk kegiatan medis lengkap dengan peralatan yang memadai untuk merawat 16 ekor gajah.

"Rencananya, tahap awal pembangunan klinik ini akan selesai dalam waktu enam bulan kedepan," katanya.
(F012/B012)