Jakarta (ANTARA News) - Perum Bulog bertekat pada tahun ini tidak akan melakukan impor beras jika produksi padi dalam negeri pada 2013 yang ditargetkan sebanyak 72 juta ton gabah kering giling (GKG) tercapai.

"Tekat ke depan (Bulog) menuju tidak impor dengan syarat produksi harus meningkat. Kita memiliki stok yang cukup pada awal tahun ini," kata Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso di sela syukuran ulang tahun ke 10 Perum Bulog di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, selama 2012, realisasi penyerapan beras dalam negeri oleh Bulog dari petani mencapai 3,678 juta ton atau naik dua kali lipat dari realisasi pengadaan 2011 sebesar 1,742 juta ton.

Bahkan, lanjutnya, jika dibandingkan pengadaan beras pada 2009 yang mencapai 3,620 juta ton, pengadaan 2012 masih unggul dan merupakan pencapaian tertinggi selama keberadaan Bulog selama ini.

"Ini merupakan kali pertama terjadi sepanjang sejarah Bulog," katanya dalam kegiatan yang dihadiri Menteri BUMN Dahlan Iskan serta seluruh Kepala Divre dan Subdivre Bulog seluruh Indonesia serta para buruh panggul beras tersebut.

Sutarto mengatakan, selain karena panen yang bagus, realisasi pengadaan beras berhasil berkat empat strategi yang dijalankan Bulog yaitu dorong tarik, jaringan semut, insentif, dan on farm.

"Intinya, petugas lapangan kami lebih aktif turun ke sentra pertanian membeli gabah dari petani. Dalam program pengadaan, kami juga banyak melibatkan jaringan masyarakat petani," kata Sutarto.

Keberhasilan menyerap beras petani lokal menyebabkan keran impor dapat ditekan yang mana dari satu juta ton beras yang diizinkan untuk diimpor pada 2012, Bulog hanya merealisasikan 670 ribu ton terdiri, 600 ribu ton beras asal Vietnam, dan 70 ribu ton dari India.

Sementara itu hingga 31 Desember 2012, Bulog berhasil mempertahankan stok beras pada level aman, yakni sebesar 2,27 juta ton, merupakan stok tertinggi yang berhasil dicapai Bulog.

Stok sebanyak itu mampu mencukupi kebutuhan untuk delapan bulan penyaluran rutin, termasuk untuk perdagangan, industri, dan jasa.

Sedangkan realisasi penyaluran beras untuk keluarga miskin (raskin) pada 2012 mencapai 3,35 juta ton sementara untuk operasi pasar sepanjang tahun lalu mencapai 298 ribu ton atau lebih sedikit dibanding 2011 yang mencapai 403 ribu ton.

Bulog pada tahun ini menargetkan penyediaan beras 3,55 juta ton sehingga dapat mencukupi berbagai kebutuhan sampai akhir tahun serta mengamankan stok beras 2,2 juta. Angka penjualan komersial juga ditargetkan naik menjadi Rp 8,3 triliun atau hampir dua kali lipat dari realisasi penjualan komersial pada 2012.
(*)