Jakarta (ANTARA) - Kura Kura Bali akan menyelenggarakan festival musik bertajuk "Kura Kura Bali International CubMu Jazz Festival" pada 8 sampai 9 Juni mendatang di Entrance Park Kura Kura Bali, Denpasar, Bali. Festival musik yang diselenggarakan proyek kawasan ekonomi khusus bidang pariwisata dan industri kreatif di Bali itu merupakan kolaborasi dengan Java Festival Production yang sukses melaksanakan Jakarta International Java Jazz Festival selama 18 tahun terakhir.

Deretan musisi jazz nasional dan mancanegara turut meramaikan Kura Kura Bali International CubMu Jazz Festival antara lain Maurice Brown, Brian Simpson, Andien, Otti Jamalus, Tony Monaco, Balawan, Maliq and D’Essentials, dan masih banyak lagi.


Baca juga: Java Pop siap hadirkan festival musik paling ambyar sedunia
“Kura Kura Bali International CubMu Jazz Festival mengangkat tema Sustainable Ocean atau Segara Kerthi dalam upaya menggunakan musik untuk memuliakan laut sebagai sumber kesejahteraan dan peradaban manusia” ucap Chairman Kura Kura Bali Tantowi Yahya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta pada Minggu.

Tantowi Yahya menjelaskan pemanfaatan dan kegiatan ekonomi di sektor kelautan masih lebih sering dikatakan belum berkelanjutan.

Meningkatnya permintaan atas sumber daya alam, kebutuhan teknologi yang lebih maju, penangkapan ikan berlebihan, perubahan iklim, pencemaran, hilangnya habitat dan keanekaragaman hayati, ditambah perlunya penguatan penegakan hukum menjadi penyebab turunnya kualitas laut.

Tantowi menambahkan butuh upaya lintas batas negara dan generasi untuk meyakinkan para pengambil kebijakan dan dunia usaha dalam mengambil langkah nyata dan praktis untuk mendukung kegiatan ekonomi yang terintegrasi dengan perlindungan darat, pesisir dan laut sebagai sumber kesejahteraan dan peradaban.

Kura Kura Bali International CubMu Jazz Festival diharapkan mampu menjadi sarana kampanye untuk mendorong pemuliaan laut yang bermuara pada peningkatan kesehatan dan produktivitas ekosistem laut dan memutar balik tren penurunan yang terjadi saat ini.

“Musik dapat menginspirasi pendengarnya untuk ikut mendorong para pengambil kebijakan dan dunia usaha agar mengambil tindakan bersama untuk melindungi terumbu karang, hutan bakau, lamun (rumput laut), kehidupan masyarakat pesisir dan mencegah pencemaran dari darat, terutama plastik, yang menjadi salah satu ancaman terbesar bagi laut,” kata Tantowi.


Baca juga: Lokananta disebut sebagai "titik nol" musik Indonesia

Baca juga: Menparekraf targetkan festival musik jazz serap 10-15 persen wisman

Baca juga: BNI Java Jazz Festival jadi ajang "scouting" talenta musik Indonesia