Prabowo menyampaikan hal tersebut dalam sesi tanya jawab di International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 20th Asia Security Summit, Singapura, Sabtu (3/6).
"Untuk Myanmar, sangat jelas bahwa ASEAN tidak menerima tindakan otoriter dan kegiatan serta tindakan mematikan rezim militer Myanmar terhadap rakyatnya sendiri," kata Prabowo sebagaimana dinukil dari keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu.
Baca juga: Prabowo sebut kompromi antarnegara jadi solusi capai kemakmuran dunia
Baca juga: Prabowo yakin pemimpin AS-China bisa bijak demi perdamaian dunia
Dalam kesempatan itu, dia juga menyebut bahwa tradisi militer di Tanah Air adalah tentara yang berpihak pada rakyat.
Baca juga: Prabowo usulkan Rusia dan Ukraina lakukan gencatan senjata
"Kami ingin meyakinkan rekan-rekan kami di Myanmar bahwa militer harus selalu membela rakyat dan tidak melakukan tindakan kekerasan terhadap rakyatnya sendiri," kata Prabowo menegaskan.