Laporan dari Kuala Lumpur
Menlu Malaysia dan Prancis bertemu bahas stabilitas Indo-Pasifik
4 Juni 2023 07:51 WIB
Arsip - Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abdul Kadir mengikuti pertemuan ASEAN Coordinating Council (ACC) di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Jumat (3/2/2023). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.)
Johor Bahru (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abd. Kadir dan Menteri untuk Eropa dan Luar Negeri Prancis Catherine Colonna bertemu di Paris membahas berbagai isu termasuk memastikan stabilitas dan keamanan kawasan Indo-Pasifik, Laut China Selatan dan ASEAN.
Dalam pernyataannya melalui media sosial yang diakses di Johor Bahru, Malaysia, Minggu, Zambry mengatakan program kunjungannya di Paris tidak lengkap jika tidak bertemu dengan rekan sejawatnya Menteri Colonna, dan melakukan pertemuan bilateral.
Ia mengatakan telah menyuarakan pandangan Malaysia terhadap isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama, agar kedua negara dapat memainkan peran yang penting di platform multilateral.
"Termasuk memastikan stabilitas dan keamanan kawasan terpelihara, khususnya yang berkaitan dengan kawasan Indo-Pasifik, Laut China Selatan dan ASEAN," kata Zambry.
Selain membahas usaha meningkatkan kerja sama bilateral dua negara di sektor pendidikan, pertahanan, investasi, kesehatan, menurut Zambry, mereka juga memetakan arah dan kolaborasi yang berdampak lebih besar dan menguntungkan perekonomian kedua negara, terutama dalam ekonomi hijau, digital, dan energi terbarukan.
Ia mengatakan keduanya juga sempat membahas soal pengakuan dan posisi Pemerintah Prancis terkait kedaulatan dan keutuhan wilayah Malaysia berdasarkan batas-batas yang diakui secara internasional.
Hasil kunjungan kerja itu, menurut dia, kedua negara mampu menjaga momentum positif, mempererat dan memperkuat hubungan bilateral yang telah terjalin antara Malaysia dan Prancis serta memperbanyak upaya ke arah tersebut.
Baca juga: Prancis setuju ambil kembali 43 kontainer sampah plastik dari Malaysia
Baca juga: Mahathir merasa pandangannya tentang Prancis disalahtafsirkan
Baca juga: Malaysia dilapori Prancis soal potongan puing diduga MH370
Dalam pernyataannya melalui media sosial yang diakses di Johor Bahru, Malaysia, Minggu, Zambry mengatakan program kunjungannya di Paris tidak lengkap jika tidak bertemu dengan rekan sejawatnya Menteri Colonna, dan melakukan pertemuan bilateral.
Ia mengatakan telah menyuarakan pandangan Malaysia terhadap isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama, agar kedua negara dapat memainkan peran yang penting di platform multilateral.
"Termasuk memastikan stabilitas dan keamanan kawasan terpelihara, khususnya yang berkaitan dengan kawasan Indo-Pasifik, Laut China Selatan dan ASEAN," kata Zambry.
Selain membahas usaha meningkatkan kerja sama bilateral dua negara di sektor pendidikan, pertahanan, investasi, kesehatan, menurut Zambry, mereka juga memetakan arah dan kolaborasi yang berdampak lebih besar dan menguntungkan perekonomian kedua negara, terutama dalam ekonomi hijau, digital, dan energi terbarukan.
Ia mengatakan keduanya juga sempat membahas soal pengakuan dan posisi Pemerintah Prancis terkait kedaulatan dan keutuhan wilayah Malaysia berdasarkan batas-batas yang diakui secara internasional.
Hasil kunjungan kerja itu, menurut dia, kedua negara mampu menjaga momentum positif, mempererat dan memperkuat hubungan bilateral yang telah terjalin antara Malaysia dan Prancis serta memperbanyak upaya ke arah tersebut.
Baca juga: Prancis setuju ambil kembali 43 kontainer sampah plastik dari Malaysia
Baca juga: Mahathir merasa pandangannya tentang Prancis disalahtafsirkan
Baca juga: Malaysia dilapori Prancis soal potongan puing diduga MH370
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023
Tags: