Jakarta (ANTARA News) - Utusan Khusus Presiden RI untuk Penanggulangan Kemiskinan HS Dillon menyerukan perlunya membangun solidaritas nasional untuk memerangi kemiskinan yang ada di Indonesia.

"Meskipun dari tahun ke tahun angka kemiskinan terus menurun, tetapi masih jauh dari yang diharapkan. Kita tidak boleh berhenti dalam memerangi kemiskinan," kata HS Dillon kepada Antara di Jakarta, Rabu.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat kemiskinan di Indonesia terus menurun sejak 2009. Pada 2009 tingkat kemiskinan 14,2 persen dan terus menurun pada 2010 (13,3 persen), 2011 (12,5 persen) dan 2012 (12 persen).

Untuk terus menurunkan angka kemiskinan dan menghilangkan kemiskinan sama sekali, dia berharap masyarakat pers dan media massa bisa menggugah rasa solidaritas masyarakat sebagai bangsa Indonesia.

"Pers dan media harus mengampanyekan tidak boleh lagi ada kemiskinan di negara Indonesia yang sudah merdeka. Media tidak hanya mewarnai perilaku, tetapi juga harus bisa membingkai perilaku dan persepsi masyarakat," tuturnya.

Namun, dia menyadari bahwa di tengah masyarakat Indonesia yang berbhinneka atau berbeda-beda, membangun solidaritas akan lebih sulit dilakukan. Karena itu, masyarakat pers Indonesia perlu bekerja lebih keras demi kepentingan bangsa dan negara.

"Pers dan media boleh punya kepentingan politik yang berbeda-beda. Namun, untuk keberpihakan kepada rakyat dan keteguhan terhadap republik tidak boleh berbeda," ucapnya.

Karena itu, kepada masyarakat pers yang sedang mengadakan peringatan Hari Pers Nasional di Manado, dia menyerukan perlunya pers sebagai pendorong rasa solidaritas nasional.

"Saya ingin mengugah pers Indonesia dengan menyerukan `press as solidarity maker`," pungkasnya.
(D018/C004)