Tiga tim inovasi Pupuk Kaltim raih penghargaan di ajang ICC-OSH 2023
3 Juni 2023 12:17 WIB
Tim inovasi PT Pupuk Kalimantan Timur meraih penghargaan dalam ajang Indonesian Conference & Competition Occupational Safety and Health (ICC-OSH) 2023. ANTARA/HO - Pupuk Kaltim
Jakarta (ANTARA) - Tiga tim inovasi PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), sebagai anak perusahaan BUMN Pupuk Indonesia, meraih penghargaan dalam ajang Indonesian Conference & Competition Occupational Safety and Health (ICC-OSH) 2023.
"ICC-OSH merupakan salah satu ajang untuk mengukur efektivitas inovasi oleh tiap gugus yang terlibat, guna mendukung komitmen Pupuk Kaltim menghadirkan lingkungan kerja aman dalam mengawal strategi bisnis perusahaan," ujar VP Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pupuk Kaltim David Ronaldo Manik dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
David mengatakan implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah menjadi budaya kerja Pupuk Kaltim dengan beragam terobosan dan inovasi yang terus dikembangkan setiap tahun. Hal ini sejalan dengan tema ICC-OSH 2023 bertajuk "Penerapan Budaya K3 pada Setiap Kegiatan Usaha Guna Mendukung Perlindungan Tenaga Kerja di Era Digitalisasi dan Perubahan Iklim".
"Terlebih dalam menghadapi era digitalisasi dan perubahan iklim, perlindungan tenaga kerja sesuai standar K3 wajib terimplementasi secara maksimal dalam mewujudkan lingkungan kerja aman," katanya.
Pupuk Kaltim mengusung konsep produksi cerdas melalui pemanfaatan teknologi informasi dalam aktivitas produksi maupun K3, sehingga penguatan performa dan manajemen risiko dalam mendukung strategi bisnis perusahaan dapat berjalan sesuai tujuan. Komitmen produksi cerdas terdiri dari pilar-pilar strategis seperti K3, lingkungan hidup, produktivitas dan reliabilitas, serta efisiensi energi dan bahan baku.
"Dari komitmen itu, kinerja unggul di bidang K3 dipotret melalui indikator leading dan lagging, agar berjalan lebih efektif dengan memanfaatkan teknologi serta otomasi dan upaya digitalisasi," kata David.
Implementasi K3 Pupuk Kaltim mengacu pada Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), sebagai hal mutlak yang wajib dipenuhi dalam mendukung aktivitas perusahaan. Hal ini merupakan tindak lanjut Peraturan Pemerintah (PP) nomor 50 tahun 2012, yang dilaksanakan Pupuk Kaltim melalui sejumlah kebijakan dan strategi dalam memenuhi standar ISO 45001:2018.
Langkah tersebut juga upaya Pupuk Kaltim meningkatkan kepercayaan konsumen di pasar nasional maupun global, didukung standar bertaraf internasional seperti IFA Protect and Sustain serta Responsible Care.
Sesuai peta jalan transformasi digital di bidang K3, Pupuk Kaltim telah merealisasikan beberapa capaian melalui program inovasi, sebagai upaya melindungi pekerja sekaligus mencegah kejadian yang berpotensi menimbulkan fatality.
Seluruh inovasi tersebut melalui review dan update berkala, untuk memastikan proses produksi berjalan sesuai aturan yang berlaku dan memenuhi aspek K3. Selain itu Pupuk Kaltim turut melakukan identifikasi risiko bahaya proses, seperti Process Hazard Analysis (PHA), Fault Tree Analysis (FTA) dan Root Cause Analysis (RCA).
“Termasuk dalam menjamin keselamatan kerja rekanan perusahaan, perusahaan menggunakan Contractor Safety Management System (CSMS) untuk mendorong rekanan mengedepankan K3 dalam seluruh aktivitas,” ujar David.
Baca juga: Petrokimia Gresik kembangkan pupuk untuk produktivitas ubi cilembu
Baca juga: Pupuk kandang menyelamatkan lahan pertanian dari perubahan iklim
Baca juga: Pupuk Kaltim mulai jajaki pengembangan teknologi green ammonia
"ICC-OSH merupakan salah satu ajang untuk mengukur efektivitas inovasi oleh tiap gugus yang terlibat, guna mendukung komitmen Pupuk Kaltim menghadirkan lingkungan kerja aman dalam mengawal strategi bisnis perusahaan," ujar VP Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pupuk Kaltim David Ronaldo Manik dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
David mengatakan implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah menjadi budaya kerja Pupuk Kaltim dengan beragam terobosan dan inovasi yang terus dikembangkan setiap tahun. Hal ini sejalan dengan tema ICC-OSH 2023 bertajuk "Penerapan Budaya K3 pada Setiap Kegiatan Usaha Guna Mendukung Perlindungan Tenaga Kerja di Era Digitalisasi dan Perubahan Iklim".
"Terlebih dalam menghadapi era digitalisasi dan perubahan iklim, perlindungan tenaga kerja sesuai standar K3 wajib terimplementasi secara maksimal dalam mewujudkan lingkungan kerja aman," katanya.
Pupuk Kaltim mengusung konsep produksi cerdas melalui pemanfaatan teknologi informasi dalam aktivitas produksi maupun K3, sehingga penguatan performa dan manajemen risiko dalam mendukung strategi bisnis perusahaan dapat berjalan sesuai tujuan. Komitmen produksi cerdas terdiri dari pilar-pilar strategis seperti K3, lingkungan hidup, produktivitas dan reliabilitas, serta efisiensi energi dan bahan baku.
"Dari komitmen itu, kinerja unggul di bidang K3 dipotret melalui indikator leading dan lagging, agar berjalan lebih efektif dengan memanfaatkan teknologi serta otomasi dan upaya digitalisasi," kata David.
Implementasi K3 Pupuk Kaltim mengacu pada Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), sebagai hal mutlak yang wajib dipenuhi dalam mendukung aktivitas perusahaan. Hal ini merupakan tindak lanjut Peraturan Pemerintah (PP) nomor 50 tahun 2012, yang dilaksanakan Pupuk Kaltim melalui sejumlah kebijakan dan strategi dalam memenuhi standar ISO 45001:2018.
Langkah tersebut juga upaya Pupuk Kaltim meningkatkan kepercayaan konsumen di pasar nasional maupun global, didukung standar bertaraf internasional seperti IFA Protect and Sustain serta Responsible Care.
Sesuai peta jalan transformasi digital di bidang K3, Pupuk Kaltim telah merealisasikan beberapa capaian melalui program inovasi, sebagai upaya melindungi pekerja sekaligus mencegah kejadian yang berpotensi menimbulkan fatality.
Seluruh inovasi tersebut melalui review dan update berkala, untuk memastikan proses produksi berjalan sesuai aturan yang berlaku dan memenuhi aspek K3. Selain itu Pupuk Kaltim turut melakukan identifikasi risiko bahaya proses, seperti Process Hazard Analysis (PHA), Fault Tree Analysis (FTA) dan Root Cause Analysis (RCA).
“Termasuk dalam menjamin keselamatan kerja rekanan perusahaan, perusahaan menggunakan Contractor Safety Management System (CSMS) untuk mendorong rekanan mengedepankan K3 dalam seluruh aktivitas,” ujar David.
Baca juga: Petrokimia Gresik kembangkan pupuk untuk produktivitas ubi cilembu
Baca juga: Pupuk kandang menyelamatkan lahan pertanian dari perubahan iklim
Baca juga: Pupuk Kaltim mulai jajaki pengembangan teknologi green ammonia
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: