Formula E
Jaguar TCS Racing makin percaya diri dengan teknologi "digital twins"
2 Juni 2023 23:37 WIB
Pebalap tim Jaguar TCS Racing Sam Bird berada di paddock mempersiapkan diri menghadapi sesi latihan bebas putaran ke-10 Formula E di Jakarta International e-Prix Circuit, Jakarta, Jumat (2/6/2023). (ANTARA/Muhammad Ramdan)
Jakarta (ANTARA) - Tim Jaguar TCS Racing makin percaya diri mengarungi sisa putaran pada Kejuaraan Dunia ABB FIA Formula E 2023 dengan penggunaan teknologi digital twins pada mobil balap listrik Jaguar I-Type 6 yang digunakan dua pebalap mereka Mitch Evans dan Sam Bird.
Kepala Tim Jaguar TCS Racing James Barclay mengatakan teknologi canggih ini menjadi dasar untuk persiapan dan strategi balap komprehensif, bahkan dalam kondisi virtual.
Dengan mengimplementasikan digital twins, tim dapat melakukan pengujian, analisis, dan validasi secara andal, untuk meningkatkan performa mobil balap di dunia
nyata.
"Di Formula E, akses ke data sangat kritis terhadap waktu. Kami sering hanya memiliki 45 menit di antara sesi untuk mendapatkan wawasan kinerja dan menyesuaikan strategi balapan. Itulah mengapa Jaguar kini bekerja sama dengan TCS," ujar Barclay disela sesi latihan bebas pertama putaran ke-10 Formula E di Jakarta International e-Prix Circuit, Jakarta, Jumat.
Baca juga: Tim balap dunia ungkap tantangan Formula E di Jakarta
Dalam dunia motorsport, terutama Formula E, teknologi ini merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dan digunakan untuk kebutuhan praktis, seperti simulasi, pengujian, pelatihan, dan pemeliharaan.
Sebagai inovator awal digital twins, TCS memperkenalkan teknologi ini untuk mengembangkan perangkat lunak dan powertrain terbaik di kelasnya, membuat akselerasi dan performa mobil lebih cepat.
Baca juga: Debutan Sacha Fenestraz siap bersaing di Formula E Jakarta
Dengan menggunakan teknologi TCS, mobil Jaguar mampu memberikan peningkatan jangkauan sejauh 20 kilometer pada I-PACE berkat memanfaatkan kekuatan cloud computing mempercepat pemrosesan data yang diperlukan untuk menemukan pengaturan mobil dan memberikan waktu tepat bagi tim mekanik di lintasan dan di pabrik ke data yang sama dihasilkan oleh mobil.
Hal tersebut merupakan dampak langsung dari pembelajaran di lintasan terhadap peningkatan kinerja mobil jalan.
Hal ini menjadi relevan, karena pada saat sesi latihan, kualifikasi, dan balapan, data yang dikumpulkan mencapai 3 TB (terabyte) dan bisa memakan waktu berjam-jam untuk diunduh. Teknologi tersebut mempercepat aliran data dari sirkuit ke pabrik dan sebaliknya, memberdayakan analisis data pada waktu krusial.
Selain itu, penerapan digital twins pada mobil balap Jaguar I-TYPE 6 juga menggunakan perangkat simulator driver-in-the-loop, bertujuan mereplikasi semua aspek sistem dan fisik mobil di racetrack saat bergerak, seperti kokpit fisik mobil balap, aspek interaksi pengemudi, bahkan sambungan radio ke tim teknisi balap.
Simulator tersebut juga memungkinkan Mitch Evans dan Sam Bird terlibat dalam versi digital Jaguar I-TYPE 6 di sirkuit Formula E secara real-time.
Baca juga: Cassidy sebut persaingan Formula E musim 2022/23 sengit
Baca juga: Duo pebalap Maserati jadi yang tercepat di sesi FP1 Formula E Jakarta
Kepala Tim Jaguar TCS Racing James Barclay mengatakan teknologi canggih ini menjadi dasar untuk persiapan dan strategi balap komprehensif, bahkan dalam kondisi virtual.
Dengan mengimplementasikan digital twins, tim dapat melakukan pengujian, analisis, dan validasi secara andal, untuk meningkatkan performa mobil balap di dunia
nyata.
"Di Formula E, akses ke data sangat kritis terhadap waktu. Kami sering hanya memiliki 45 menit di antara sesi untuk mendapatkan wawasan kinerja dan menyesuaikan strategi balapan. Itulah mengapa Jaguar kini bekerja sama dengan TCS," ujar Barclay disela sesi latihan bebas pertama putaran ke-10 Formula E di Jakarta International e-Prix Circuit, Jakarta, Jumat.
Baca juga: Tim balap dunia ungkap tantangan Formula E di Jakarta
Dalam dunia motorsport, terutama Formula E, teknologi ini merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dan digunakan untuk kebutuhan praktis, seperti simulasi, pengujian, pelatihan, dan pemeliharaan.
Sebagai inovator awal digital twins, TCS memperkenalkan teknologi ini untuk mengembangkan perangkat lunak dan powertrain terbaik di kelasnya, membuat akselerasi dan performa mobil lebih cepat.
Baca juga: Debutan Sacha Fenestraz siap bersaing di Formula E Jakarta
Dengan menggunakan teknologi TCS, mobil Jaguar mampu memberikan peningkatan jangkauan sejauh 20 kilometer pada I-PACE berkat memanfaatkan kekuatan cloud computing mempercepat pemrosesan data yang diperlukan untuk menemukan pengaturan mobil dan memberikan waktu tepat bagi tim mekanik di lintasan dan di pabrik ke data yang sama dihasilkan oleh mobil.
Hal tersebut merupakan dampak langsung dari pembelajaran di lintasan terhadap peningkatan kinerja mobil jalan.
Hal ini menjadi relevan, karena pada saat sesi latihan, kualifikasi, dan balapan, data yang dikumpulkan mencapai 3 TB (terabyte) dan bisa memakan waktu berjam-jam untuk diunduh. Teknologi tersebut mempercepat aliran data dari sirkuit ke pabrik dan sebaliknya, memberdayakan analisis data pada waktu krusial.
Selain itu, penerapan digital twins pada mobil balap Jaguar I-TYPE 6 juga menggunakan perangkat simulator driver-in-the-loop, bertujuan mereplikasi semua aspek sistem dan fisik mobil di racetrack saat bergerak, seperti kokpit fisik mobil balap, aspek interaksi pengemudi, bahkan sambungan radio ke tim teknisi balap.
Simulator tersebut juga memungkinkan Mitch Evans dan Sam Bird terlibat dalam versi digital Jaguar I-TYPE 6 di sirkuit Formula E secara real-time.
Baca juga: Cassidy sebut persaingan Formula E musim 2022/23 sengit
Baca juga: Duo pebalap Maserati jadi yang tercepat di sesi FP1 Formula E Jakarta
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: