Jakarta (ANTARA) - Yayasan Wahana Visi Indonesia (WVI) menyampaikan kampanye Global 6K-Water for Sumba untuk mendukung anak-anak dan masyarakat di Sumba Barat Daya mendapatkan akses air bersih resmi ditutup.

National Director WVI, Angelina Theodora dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat menyampaikan WVI resmi menutup kampanye Global 6K-Water for Sumba yang digelar sejak 15 Maret hingga 31 Mei 2023.

"Global 6K-Water for Sumba merupakan salah satu kampanye dari sektor kesehatan untuk mendukung anak-anak dan masyarakat di Sumba Barat Daya mendapatkan akses air bersih," tuturnya.

Ia menambahkan kampanye itu sekaligus sebagai usaha untuk mengurangi angka stunting di Sumba Barat Daya. Berdasarkan data baseline WVI, ada sekitar 44,9 persen anak mengalami stunting.

Ia mengemukakan kampanye ini bertujuan untuk menghadirkan akses air bersih melalui pembangunan 30 Penampung Air Hujan (PAH) dan tiga sumur bor di lima desa dampingan WVI di Sumba Barat Daya.



Bupati Sumba Barat Daya, Kornelius Kodi Mete menyampaikan terima kasih kepada WVI karena telah mengajak masyarakat luas, termasuk para pelari marathon untuk ikut mewujudkan air bersih di Sumba Barat Daya.

"Mudah-mudahan kegiatan ini akan mendorong masyarakat luas di Indonesia untuk terus berkolaborasi mewujudkan kerinduan masyarakat Sumba Barat Daya akan air bersih yang menjadi pangkal kesehatan dan kesejahteraan. Kami berharap kegiatan ini akan berlanjut lagi," tuturnya.

Aktor sekaligus Duta Kampanye Global 6K-Water for Sumba, Dion Wiyoko mengaku turut merasakan bagaimana orang tua di sana berjuang untuk memberikan yang terbaik untuk anaknya.

Dalam kegiatan Fun Run Global 6K itu Dion mendorong peserta lari yang hadir dan juga masyarakat luas agar berdonasi untuk anak-anak di Sumba Barat Daya.

"Apa yang kita punya, sekecil atau sebesar apapun pasti akan sangat berarti untuk anak-anak disana," ujarnya.

Enam kilometer adalah jarak rata-rata yang biasa ditempuh oleh masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak di daerah pelosok untuk bisa mendapatkan air bersih bagi keluarga mereka.

Berdasarkan hasil asesmen WVI di Sumba Barat Daya, masyarakat harus membeli air saat musim kering. Satu rumah tangga membutuhkan 40 liter air per hari untuk seluruh aktivitas anggota keluarga.

Harga air per liter di Sumba Barat Daya berkisar Rp400-Rp1.000. Jika diakumulasikan dalam sebulan, mereka harus mengeluarkan biaya air sebesar Rp480.000 hingga Rp1,2 juta dengan kualitas air yang tidak layak konsumsi.