Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak naik lima poin menjadi Rp9.675 per dolar AS dari posisi sebelumnya, Rp9.680 per dolar AS.

"Rupiah menguat tipis cenderung dalam pergerakan yang stabil merespon data Produk Domestik Bruto," kata analis Trust Securities, Reza Priyambada.

Ia mengatakan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal empat 2012 tercatat meningkat sekitar 6,11 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya meski capaian PDB keseluruhan tahun 2012 tercatat 6,23 persen, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang sebesar 6,5 persen.

Sementara dari eksternal, lanjut dia, muncul sentimen negatif terutama dari meningkatnya risiko politik di Spanyol dan Italia.

"Jajak pendapat di Italia menunjukkan melemahnya dukungan untuk reformasi penghematan dan skandal korupsi politik juga mengganggu Spanyol," katanya.

Pengamat pasar Milenium Danatama Sekuritas, Abidin, menambahkan, dana asing yang masih masuk ke pasar saham domestik diperkirakan menjadi salah satu pendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. "Pelaku pasar asing masih masuk ke dalam negeri seiring indeks BEI yang masih meningkat," kata dia.

(KR-ZMF)