Kota Bengkulu (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu memprediksi puncak musim kemarau di seluruh wilayah Bengkulu akan terjadi pada Juli 2023. "Awal musim kemarau di Bengkulu terjadi pada Juni dan puncaknya pada Juli. Sebab saat ini belum seluruh wilayah Bengkulu memasuki musim kemarau," kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Stasiun Pulau Baai Bengkulu, Anang Anwar, di Kota Bengkulu, Jumat.

Saat musim kemarau terjadi, kata dia, biasanya pada malam suhu cuaca mengalami penurunan, sedangkan pada siang hari akan terasa panas. Saat ini suhu tercatat tertinggi di Bengkulu mencapai 33.8 derajat Celsius.

Sementara itu untuk curah hujan yang beberapa hari terakhir terjadi pada malam hari disebut dengan hujan bayang.

"Disebut hujan bayang sebab hujan yang terjadi tidak cukup untuk mencapai terserap oleh bumi kita," jelas Anang.

Baca juga: BMKG sarankan Bengkulu percepat jadwal penanaman padi
Dengan demikian ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk memantau informasi dari BMKG agar terhindar dari berita-berita tidak benar atau hoaks yang membuat warga panik dan cemas.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Dadi Hartono meminta agar masyarakat dapat mengurangi aktivitas di luar rumah dan sering mengkonsumsi minum air putih.

Selain itu masyarakat juga diimbau untuk tetap mengenakan masker sebagai alat pelindung saat keluar rumah serta mengkonsumsi vitamin yang cukup untuk menjaga daya tahan tubuh.

"Kami meminta masyarakat untuk meningkatkan imun tubuh selain dengan vitamin, bisa perbanyak mengonsumsi buah dan sayur. Kita juga minta jaga kesehatan saat cuaca ekstrem ini. Apabila merasa ada gangguan pada kesehatan segera ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat," ujarnya.

Baca juga: BMKG: Gangguan sistem cuaca picu hujan & angin kencang di Sumatera