Madinah (ANTARA) - Sebanyak dua calon haji Indonesia tidak bisa mengambil miqat atau berniat ihram di Bir Ali atau Masjid Dhul Hulaifah karena sakit dan masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit King Fahid Madinah.

Keduanya bernama Sarti Ahmad Hasibuan dari kloter 1 Embarkasi Medan (KNO) dan Kotin Suwondo dari kloter 1 Embarkasi Solo (SOC).

Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Zaenal Muttaqin saat melepas jamaah yang akan ke Bir Ali dari Hotel Grand Plaza Badr Al Maqam Madinah di Madinah, Kamis, menjelaskan pada hari pertama pemberangkatan ada lima sektor atau 1.899 calon haji dan dua di antaranya masih tertahan di Madinah karena sakit.

"Dari lima kloter sebanyak dua orang yang tidak bisa ke Bir Ali karena masih dirawat," katanya.

Sebelum ke Mekkah, seluruh jamaah calon haji Indonesia terlebih dahulu mengambil miqat atau niat umrah wajib di Masjid Dzulhulaifah atau Bir Ali.

Baca juga: Sebanyak 450 armada bus Shalawat siap layani jemaah di Mekkah

Sebanyak lima kloter tersebut, yakni kloter 1 dari Embarkasi Jakarta (JKG) sebanyak 393 calon haji, kloter 1 Embarkasi Solo (SOC) sebanyak 360 orang, kloter 1 Embarkasi Makassar (UPG) sebanyak 393 orang, kloter 1 Embarkasi Aceh (BTJ) sebanyak 393 orang, dan kloter 1 Embarkasi Medan (KNO) sebanyak 370 orang.

Zaenal mengatakan pemberangkatan pertama dilakukan setelah jamaah selesai melaksanakan Shalat Zuhur dan seluruh koper milik jamaah akan dibawa menggunakan bus.

"Kalau ada koper yang tidak terangkut, akan ada truk yang membawa koper khusus untuk jamaah," katanya.

Kasi Kesehatan Daker Madinah Thafsin Al Farizi membenarkan ada dua calon haji yang tidak bisa mengambil miqat di Bir Ali.

"Betul, masih di rawat di RS King Fahid Madinah," kata dia.

Baca juga: Terungkap penyebab JCH Maluku Utara minta pulang saat tiba di Madinah
Baca juga: Jamaah selesaikan Arbain dengan pakaian ihram sebelum lanjut ke Mekkah
Baca juga: 1.600 tenaga kesehatan dampingi calon haji berisiko tinggi