Pemprov Jatim wadahi BUMDes jadi Desa Devisa melalui "Kampoeng Kreasi"
1 Juni 2023 18:31 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat membuka kegiatan Kampoeng Kreasi di Royal Plaza Surabaya, Kamis (1/6/2023). (ANTARA/Willi Irawan)
Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mewadahi badan usaha milik desa (BUMDes) untuk dapat menjadi Desa Devisa melalui acara Kampoeng Kreasi yang diadakan di Surabaya selama empat hari, Kamis hingga Minggu, 1-4 Juni 2023.
"Kampoeng Kreasi ini merupakan wadah bagi pelaku usaha ekonomi masyarakat desa untuk bertukar pikiran, pengalaman serta bersama-sama meningkatkan perekonomian pascapandemi COVID-19," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai membuka acara tersebut di Surabaya, Kamis.
Khofifah mengatakan acara Kampoeng Kreasi diadakan dalam rangka memperkuat ekonomi di pedesaan serta mendukung program pemberdayaan masyarakat pedesaan untuk menekan disparitas dan pendapatan yang lebih tinggi.
Kampoeng kreasi juga digelar untuk membangun dan mengasah kreativitas masyarakat baik dalam payung BUMdes dan BUMdesma, di mana produknya nanti dapat bersaing dan memiliki daya juang yang lebih tinggi.
"Inovasi dari kreativitas-kreativitas BUMDes dan BUMDesma harus dibangun, sehingga kita bisa menyiapkan format pengembangan yang lebih strategis lagi bagi berbagai jenis usaha ataupun pengembangan produk di masing-masing desa baik di dalam payung BUMDes maupun BUMDesma," katanya.
Kampoeng Kreasi merupakan kelanjutan dari misi dagang pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan negara-negara seperti Arab Saudi, Hong Kong, Malaysia dan Timor Leste dengan nilai penjualan mencapai angka Rp1,83 triliun.
"Kampoeng Kreasi juga untuk penguatan Desa Devisa. Maka saya ingin yang menjadi peserta kali ini adalah yang punya produk-produk agar bisa menyiapkannya serta mengakses program LPII (Lembaga Pengembangan ekspor Indonesia)," ujar Khofifah.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur, Budi Suwarto mengatakan acara Kampoeng Kreasi juga sebagai salah satu wujud konkret pemerintah dalam rangka menggairahkan ekonomi pascapandemi COVID-19.
"Kampoeng Kreasi ini memasuki tahun keempat. Kegiatan ini juga untuk meningkatkan perekonomian Jawa Timur khususnya terhadap pelaku usaha ekonomi di pedesaan," ujarnya.
Selain itu sebagai wadah mempromosikan produk unggulan, kegiatan ini diadakan agar para pelaku usaha ekonomi masyarakat dapat saling bertemu dan bertukar pengalaman
Suwarto menyampaikan ada 50 stand dari BUMDes dan BUMDesma di Jatim yang turut meramaikan Kampung Kreasi. Ia pun berharap di tahun berikutnya lebih banyak pelaku usaha ekonomi desa yang terlibat dalam kegiatan ini.
"Tentu harapannya kita lebih banyak yang ikut. Di tahun berikutnya kami akan menggandeng kelompok usaha lain, seperti KADIN, Bank Indonesia dan yang lainnya sebagai misi untuk meningkatan ekonomi provinsi," kata dia.
Baca juga: Pemprov Jatim sebut IIMS di Surabaya tingkatkan pertumbuhan ekonomi
Baca juga: LPEI: Desa Devisa Klaster Udang Jembrana maksimalkan potensi ekspor
Baca juga: Desa Devisa LPEI di Subang ekspor 19,2 ton kopi Robusta ke Mesir
"Kampoeng Kreasi ini merupakan wadah bagi pelaku usaha ekonomi masyarakat desa untuk bertukar pikiran, pengalaman serta bersama-sama meningkatkan perekonomian pascapandemi COVID-19," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai membuka acara tersebut di Surabaya, Kamis.
Khofifah mengatakan acara Kampoeng Kreasi diadakan dalam rangka memperkuat ekonomi di pedesaan serta mendukung program pemberdayaan masyarakat pedesaan untuk menekan disparitas dan pendapatan yang lebih tinggi.
Kampoeng kreasi juga digelar untuk membangun dan mengasah kreativitas masyarakat baik dalam payung BUMdes dan BUMdesma, di mana produknya nanti dapat bersaing dan memiliki daya juang yang lebih tinggi.
"Inovasi dari kreativitas-kreativitas BUMDes dan BUMDesma harus dibangun, sehingga kita bisa menyiapkan format pengembangan yang lebih strategis lagi bagi berbagai jenis usaha ataupun pengembangan produk di masing-masing desa baik di dalam payung BUMDes maupun BUMDesma," katanya.
Kampoeng Kreasi merupakan kelanjutan dari misi dagang pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan negara-negara seperti Arab Saudi, Hong Kong, Malaysia dan Timor Leste dengan nilai penjualan mencapai angka Rp1,83 triliun.
"Kampoeng Kreasi juga untuk penguatan Desa Devisa. Maka saya ingin yang menjadi peserta kali ini adalah yang punya produk-produk agar bisa menyiapkannya serta mengakses program LPII (Lembaga Pengembangan ekspor Indonesia)," ujar Khofifah.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur, Budi Suwarto mengatakan acara Kampoeng Kreasi juga sebagai salah satu wujud konkret pemerintah dalam rangka menggairahkan ekonomi pascapandemi COVID-19.
"Kampoeng Kreasi ini memasuki tahun keempat. Kegiatan ini juga untuk meningkatkan perekonomian Jawa Timur khususnya terhadap pelaku usaha ekonomi di pedesaan," ujarnya.
Selain itu sebagai wadah mempromosikan produk unggulan, kegiatan ini diadakan agar para pelaku usaha ekonomi masyarakat dapat saling bertemu dan bertukar pengalaman
Suwarto menyampaikan ada 50 stand dari BUMDes dan BUMDesma di Jatim yang turut meramaikan Kampung Kreasi. Ia pun berharap di tahun berikutnya lebih banyak pelaku usaha ekonomi desa yang terlibat dalam kegiatan ini.
"Tentu harapannya kita lebih banyak yang ikut. Di tahun berikutnya kami akan menggandeng kelompok usaha lain, seperti KADIN, Bank Indonesia dan yang lainnya sebagai misi untuk meningkatan ekonomi provinsi," kata dia.
Baca juga: Pemprov Jatim sebut IIMS di Surabaya tingkatkan pertumbuhan ekonomi
Baca juga: LPEI: Desa Devisa Klaster Udang Jembrana maksimalkan potensi ekspor
Baca juga: Desa Devisa LPEI di Subang ekspor 19,2 ton kopi Robusta ke Mesir
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023
Tags: