Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah belum bergerak dari posisi Rp9.675 per dolar AS dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Selasa pagi.

"Nilai tukar rupiah cenderung minim fluktuasi setelah menguat cukup tinggi pada awal pekan kemarin (4/2)," kata pengamat pasar dari Milenium Danatama Sekuritas, Abidin.

Ia memperkirakan, beberapa pelaku pasar keuangan cenderung mengambil posisi menunggu dan melihat perkembangan penanganan krisis utang di Eropa.

"Meski ada sentimen negatif dari Eropa, namun Bank Indonesia masih menjaga fluktuasi nilai tukar domestik," kata dia.

Pemimpin analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), Fakhrul Aufa, menambahkan, nilai tukar rupiah masih dalam tren pelemahan terhadap dolar AS.

Meski demikian, kata dia, volatilitas nilai tukar rupiah tampak mulai menurun setelah sempat mencapai level tertinggi pada pekan ketiga bulan Januari lalu.

"Penurunan volatilitas berimbas pada kembali masuknya investor asing di pasar meskipun hal itu tidak serta merta dapat mendorong turunnya yield," kata dia.

Ia mengatakan, kepemilikan asing tercatat mengalami kenaikan sebesar Rp2,32 triliun menjadi Rp273,20 triliun atau mencakup 32,78 persen dari porsi obligasi domestik.

(KR-ZMF)