Jakarta (ANTARA) - Kia Corp., perusahaan otomotif terbesar kedua di Korea Selatan, mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan operasi salah satu dari delapan pabrik domestik mereka di Korea Selatan pada paruh kedua tahun ini dalam rangka persiapan produksi kendaraan listrik (EV).

Kia, anak perusahaan yang lebih kecil dari Hyundai Motor Co., akan memulai konstruksi pada hari Kamis untuk mengubah Pabrik Gwangmyeong No. 1, di selatan Seoul, menjadi pabrik kendaraan listrik pada akhir Desember, demikian pernyataan perusahaan dalam pengajuan regulasi.

Menurut pengajuan tersebut, diperkirakan akan memakan waktu bagi pabrik itu untuk memulai produksi kendaraan listrik setelah periode penangguhan selama enam bulan.

Kendaraan utilitas subkompak Stonic yang diproduksi di Pabrik Gwangmyeong No. 1 akan diproduksi oleh Donghee Auto, yang sebelumnya telah menghasilkan mobil mini Morning dan Ray untuk Kia, kata juru bicara perusahaan.

Baca juga: Kia Corp akan produksi kendaraan listrik di AS mulai 2024

Kia memiliki delapan pabrik di Korea, yakni dua di Gwangmyeong, tiga di Hwaseong, dan tiga di Gwangju, serta tujuh pabrik di luar negeri yakni tiga di China, satu di Amerika Serikat, Slovakia, Meksiko, dan India. Kapasitas produksi mereka secara keseluruhan adalah 3,84 juta unit per tahun.

Pada bulan April, produsen sedan K5 dan SUV Sorento ini mengumumkan bahwa mereka bertujuan untuk menjual 1 juta kendaraan listrik pada tahun 2026, dan secara bertahap mengisi jajaran kendaraan listrik mereka dengan 15 model pada tahun 2027.

Kia baru-baru ini meluncurkan SUV listrik andalannya, EV9, sebelum peluncuran domestiknya pada kuartal kedua. Mereka berencana untuk secara bertahap meluncurkan EV9 di Eropa, Amerika Serikat, dan pasar lainnya pada paruh kedua tahun ini.

Baca juga: Kia pilih CATL sebagai pemasok baterai kendaraan listrik

EV9 dengan tiga baris kursi ini adalah model kedua Kia yang dilengkapi dengan platform EV khusus Hyundai Motor Group, yang disebut E-GMP, setelah SUV EV6 diluncurkan pada tahun 2021.

Kendaraan ini dilengkapi dengan baterai berkapasitas 99,8 kilowatt-jam dan diperkirakan dapat melakukan perjalanan lebih dari 500 kilometer dengan sekali pengisian baterai.

Pada hari yang sama, sebagian besar pabrik domestik Kia mengalami kerugian produksi akibat mogok kerja sebagian selama empat jam di setiap pabrik, sesuai dengan pedoman Serikat Pekerja Logam Korea.

Kia menyatakan hal ini dalam pengajuan lainnya, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai mogok kerja sebagian tersebut. Demikian disiarkan Yonhap, Rabu (31/5).

Baca juga: Hyundai akan investasi Rp81 triliun bangun EV dan pabrik baterai di AS