Jakarta (ANTARA) - Petenis nomor satu dunia Carlos Alcaraz mengatasi kesalahan pada set kedua untuk menyingkirkan petenis Jepang Taro Daniel 6-1, 3-6, 6-1, 6-2, Rabu, dan mengatur pertemuan dengan unggulan ke-26 asal Kanada Denis Shapovalov.

Sejauh ini Alcaraz menikmati musim lapangan tanah liat dengan memenangi turnamen di Barcelona, Madrid, dan Buenos Aires.

"Saya selalu menang karena saya tersenyum. Dan, saya selalu mengatakan bahwa tersenyum untukku adalah kunci dari segalanya," kata Alcaraz, seperti disiarkan AFP, Kamis.

Petenis berusia 20 tahun itu sedang berusaha untuk menambah gelar Roland Garros dalam kemenangan Grand Slam US Open, yang dia menangi pada 2022.

"Saya sangat senang dengan level saya. Angin berarti kondisinya sangat sulit sehingga saya harus menyesuaikan sebanyak mungkin, saya sangat fokus pada setiap pukulan," ujar Alcaraz.

Baca juga: Alcaraz merasa "tak terkalahkan" dalam kemenangan babak pembuka
Baca juga: Alcaraz libas petenis kualifikasi di babak pertama French Open


Keberhasilannya mengalahkan Daniel memberi Alcaraz kemenangan ke-22 dari 24 pertandingan di lapangan tanah liat pada 2023. Alcaraz melepaskan 46 winner melewati Daniel, yang kelahiran New York.

"Taro bermain bagus. Dia pemain yang sangat tangguh dan tahun ini dia memenangi pertandingan melawan pemain hebat," ujar Alcaraz yang menjadi unggulan teratas di Grand Slam untuk pertama kalinya.

Sementara itu, Shapovalov, yang akan berjumpa Alcaraz pada babak ketiga, mengaku bahwa dia memandang Alcaraz sebagai sosok yang "sangat rendah hati."

Petenis kidal asal Kanada itu akan menghadapi Alcaraz untuk pertama kali dalam kariernya, Jumat, untuk merebut satu tempat di pekan kedua Roland Garros.

"Dia sangat rendah hati untuk mencapai apa yang dia miliki di usia yang begitu muda," kata Shapovalov.

Shapovalov membukukan tempatnya di babak ketiga di Paris untuk pertama kalinya dengan kemenangan 6-2, 3-6, 6-3, 6-3 melawan petenis Italia Matteo Arnaldi.

"Anda dapat melihat betapa Carlos menikmati berada di lapangan," ujar Shapovalov.

"Tidaklah mudah menjadi No. 1 dan begitu muda dan begitu banyak kebisingan di sekitarnya. Saya benar-benar mengaguminya."

"Saya pikir dia juga orang yang baik. Di ruang ganti dia selalu menyapa. Dia selalu sopan sejak dia datang ke skena tenis."