London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu (31/5) waktu setempat, memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London merosot 1,01 persen atau 75,93 poin, menjadi menetap di 7.446,14 poin. Indeks FTSE 100 tergerus 1,38 persen atau 105,13 poin menjadi 7.522,07 poin pada hari Selasa (30/5) setelah terangkat 0,74 persen atau 56,33 poin menjadi 7.627,20 poin pada hari Jumat (26/5), dan melemah 0,74 persen atau 56,23 poin menjadi 7.570,87 poin pada hari Kamis (25/5).
Pasar saham London ditutup pada hari Senin (29/5) untuk hari libur umum.
Evraz PLC (perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia) membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan jasa keuangan dan asuransi multinasional Inggris Prudential PLC yang terpangkas 6,13 persen. Selanjutnya perusahaan perangkat lunak yang menawarkan platform robotika yang menyediakan solusi end-to-end untuk perdagangan kebutuhan pokok secara daring Ocado Group PLC anjlok 5,85 persen.
Sementara itu, B&M European Value Retail SA (perusahaan peritel diskon barang dagangan umum yang menjual produk mulai dari elektronik hingga perlengkapan rumah tangga) melambung 8,03 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan perangkat lunak multinasional Inggris Sage Group PLC, umumnya dikenal sebagai Sage, terkerek 1,66 persen. Berikutnya perusahaan industri farmasi dan bioteknologi multinasional Inggris-Swedia yang berkantor pusat di Cambridge Biomedical Campus di Cambridge, AstraZeneca PLC menguat 1,41 persen.
Baca juga: Saham Inggris dibuka melemah ke level terendah dua bulan
Baca juga: Saham Inggris berbalik melemah, indeks FTSE 100 tergerus 1,38 persen
Saham Inggris berakhir melemah, indeks FTSE 100 merosot 1,01 persen
1 Juni 2023 04:35 WIB
Bursa Saham London, Inggris. ANTARA/Reuters
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023
Tags: