Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rapat Republik Indonesia (DPR RI) Syaiful Huda mengatakan bahwa anggaran Piala Dunia U-20 yang sempat dianggarkan untuk pelaksanaan acara masih dibekukan oleh Kementerian Keuangan.

Dalam rapat antara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan komisi X DPR RI di Gedung Nusantara I, Jakarta, Rabu, diagendakan akan ada pembahasan mengenai anggaran yang telah diajukan untuk Piala Dunia U-20.

"Kami tunggu kesiapan teman-teman Kemenpora untuk komunikasi dulu dengan Kemenkeu supaya nanti peruntukan anggaran lebih jelas, karena ini anggaran masih dibekukan. Jadi kami minta itu dibuka dulu oleh Kemenkeu baru nanti kita bahas peruntukannya untuk apa," kata Syaiful menjelaskan.

Syaiful Huda juga menambahkan bahwa anggaran yang telah dicanangkan untuk Piala Dunia U-20 juga berpotensi tidak bisa dicairkan tergantung pengalokasian anggaran itu selanjutnya.

"Jadi belum dibuka, anggaran itu masih anggaran yang sifatnya ditandai. Jadi itu belum tentu cair. Karena itu kami minta Kemenpora untuk komunikasi dulu dengan Kemenkeu untuk memastikan anggaran itu bisa dicairkan dan baru nanti dibahas," kata Syaiful Huda.

Syaiful Huda juga mengatakan bahwa anggaran Kemenpora tahun 2024 meski mengalami kenaikan dibanding tahun 2023, tapi masih terlalu kecil karena banyak agenda-agenda dan acara internasional yang bakal diikuti kontingen Indonesia kedepannya, seperti Pekan Olahraga Nasional 2024 Aceh-Sumatera Utara dan Olimpiade Paris 2024.

"Masih kurang (anggaran 2024) oleh karena itu tadi kami minta Mas Menteri untuk melobi lagi kepada Kemenkeu, untuk bisa ada tambahan sampai nanti ditetapkan menjadi pagu definitif. Ini kan masih pagu indikatif nanti potensi untuk berubah nambah masih cukup tinggi," ungkap politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Komisi X DPR RI mengalokasikan anggaran pagu indikatif Kemenpora tahun 2024 sebesar Rp2,19 triliun. Nilai itu naik dari anggaran Kemenpora tahun 2023 yang memperoleh anggaran sebesar Rp1,6 triliun.