Jakarta (ANTARA) - PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) membukukan pertumbuhan laba bersih 13 persen sebesar Rp1,17 triliun dengan net premi tercatat Rp12,09 triliun pada 2022.

Perusahaan tersebut juga telah membayarkan klaim dan manfaat asuransi senilai Rp11,97 triliun. Jumlah itu meningkat 32 persen dibanding tahun sebelumnya yaitu Rp9,05 triliun.

Presiden Direktur AXA Mandiri Handojo G Kusuma melalui keterangan resminya di Jakarta, Rabu, mengatakan, pencapaian kinerja keuangan yang positif tersebut merupakan hasil dari adaptasi transformasi digital dan inovasi pada produk dan layanan sesuai dengan perkembangan dunia saat ini.

Sesuai tema 19 tahun AXA Mandiri di Indonesia yaitu Leading the Way, berkomitmen menjadi pemimpin di industri asuransi Indonesia dengan bergerak maju mengikuti perkembangan dan terus tumbuh bersama para pemangku kepentingan atau stakeholders.

"Dengan mengutamakan customer first, AXA Mandiri berupaya menjadi perusahaan yang inovatif, mengedepankan teknologi, dengan menjalankan prinsip healthy business dan patuh terhadap ketentuan regulasi yang berlaku,” kata Handojo ​​.

AXA Mandiri juga kembali mencatatkan kinerja positif yang tercermin pada pertumbuhan nilai investasi sebesar 25% menjadi Rp1,53 triliun, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp1,22 triliun.

Kesehatan keuangan perusahaan tergambar dari angka Risk Based Capital (RBC) perusahaan yang jauh di atas batas minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Angka RBC AXA Mandiri tercatat sebesar 478 persen atau hampir empat kali lipat dari batas minimum yang ditetapkan oleh OJK, yaitu 120 persen.

Adapun total asset perusahaan di tahun 2022 tercatat sebesar Rp40,15 triliun dengan ekuitas yang naik sebesar 7 persen dari Rp3,02 triliun menjadi Rp3,24 triliun.

Lebih lanjut, Handojo menjelaskan kinerja AXA Mandiri dari segi produk asuransi syariah. Produk-produk syariah mendukung kenaikan penjualan di jalur distribusi syariah dari Rp77 miliar menjadi Rp95 miliar tahun ini, atau naik 23 persen dibandingkan tahun lalu.

Pertumbuhan tersebut diikuti oleh produk Kesehatan yang memberikan kontribusi sebesar Rp586,5 miliar.