Kalianda (ANTARA News) - Sekitar seribu hektare tanaman padi milik petani di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, dipastikan gagal panen (puso) akibat banjir di daerah itu.
"Luas tanaman padi yang puso terdata sementara 1.050 hektare tersebar di berbagai kecamatan, namun jumlah itu bisa terus bertambah," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Lampung Selatan, Muverdi CH di Kalianda, Selasa.
Menurut dia, jumlah tersebut masih bisa bertambah karena curah hujan masih tinggi saat ini di sejumlah kecamatan rawan genangan banjir terutama Kecamatan Tanjungsari, Sragi, Candipuro, Palas dan Waysulan.
"Potensi rendaman banjir masih akan terjadi di kecamatan-kecamatan itu karena curah hujan tinggi saat ini," ujar Muverdi.
Ia mengatakan, pihaknya akan segera mengupayakan bantuan benih padi kepada seluruh petani sejumlah petani yang tanaman padinya terendam itu, namun sementara hanya untuk daerah yang paling parah secara bergiliran menyesuaikan ketersediaan benih.
Bantuan benih ini, kata dia, nantinya akan berasal dari cadangan benin daerah (CBD) berdasarkan pengusulan Pemkab Lampung Selatan dan cadangan benih nasional yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Lampung kepada pemerintah pusat.
"Kami mengharapkan kepada petani yang memiliki tanaman padi terendam banjir dan puso melaporkan kepada dinas agar didata dan diberi bantuan benih untuk tanam ulang," tambah dia.
Sementara ini, pihaknya akan mendistribusikan bantuan benih kepada petani di Kecamatan Candipuro dan Tanjungsari dengan luas lahan 475 hektare, yakni 95 hektare di Tanjungsari dan 380 hektare di Candipuro yang berasal dari cadangan benih daerah.
"Akhir pekan ini bantuan benih itu akan seger didistribusikan kepada petani setelah pengecekan ulang ke lokasi persawahan mereka," tambah dia.
(KR-KTA/S023)
1.000 Ha padi di Lampung Selatan puso
4 Februari 2013 22:06 WIB
Ilustrasi Seorang warga mengangkut padi yang mengalami puso. (FOTO ANTARA/Oky Lukmansyah)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: