Jakarta (ANTARA) - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Totok Hariyanto mengajak pemilih termasuk generasi muda untuk tidak menyebarkan informasi bohong terkait pemilihan umum (pemilu) yang dapat menimbulkan kegaduhan di Pemilu 2024.

"Kalau ada unggahan mengandung kebencian, semangat emosional, berita bohong, tidak usah diteruskan. Dibaca terus dihapus," ujar Totok dalam acara Gerakan Cerdas Memilih di Auditorium Abdul Rahman Saleh LPP RRI Jakarta, Rabu.

Menurut dia, unggahan hoaks yang mengandung kebencian akan menimbulkan kebencian baru. Untuk itu, dia meminta agar tidak usah disebarkan ke roang lain lagi.

Totok menekankan, seorang pemilih haruslah bersikap cerdas dalam mendukung jagoannya di Pemilu 2024. Salah satu caranya adalah dengan menyaring informasi yang didapat.

"Lalu, kalau ada yang tidak sesuai kenyataan, tidak usah diteruskan. Langsung hapus juga," jelasnya.

Sebelumnya, Totok meminta masyarakat untuk tidak takut melaporkan adanya dugaan pelanggaran (pemilu, seperti peserta pemilu yang bagi-bagi sembako ataupun politik uang dengan bukti yang cukup.

"Laporkan saja jangan takut. Kalau ada yang bagi-bagi sembako laporkan," kata Totok dalam acara Gerakan Cerdas Memilih di Auditorium Abdul Rahman Saleh LPP RRI Jakarta, Rabu (31/5).

Ia menegaskan masyarakat tidak perlu bingung untuk melapor, jika ada pelanggaran pemilu. Sebab, kantor pengawas pemilu sudah ada hingga pelosok daerah.

"Yang namanya pengawas pemilu itu ada di tingkat desa, kecamatan. Kalau ada pelanggaran pemilu laporkan aja, selesai sudah," ujarnya.

Baca juga: Bawaslu minta masyarakat tak takut laporkan pelanggaran pemilu

Baca juga: Bawaslu: Belum ada aliran pendanaan politik dari jaringan narkotika