New York (ANTARA) - NEW YORK CITY, 30 Mei (Xinhua) -- San Francisco, sebuah kota di Negara Bagian California, Amerika Serikat (AS) bagian barat, mengalami perubahan dalam beberapa tahun terakhir ini, dengan kisah-kisah personal tentang para pecandu narkoba yang berbaring begitu saja di jalan-jalan dan serangan kekerasan yang kerap dituturkan oleh penduduk dan pemilik bisnis, demikian dilansir Fox News Digital pada Senin (29/5).

Seorang warga bernama Seema Gokhale, yang tinggal di dekat daerah Tenderloin di San Francisco dan telah berdomisili di kota itu selama hampir satu dekade, menggambarkan kehidupan di sana seperti "pasca-apokaliptik".

"Sejujurnya saya merasa seperti berada di tempat yang mengalami apokalips zombi. Ini seperti distopia. Saat ini rasanya benar-benar seperti realitas distopia saat saya melihat etalase toko-toko yang ditutup papan. Saya melihat orang-orang buang air besar di jalanan," kata Gokhale sebagaimana dikutip Fox News Digital.

Sebuah laporan yang baru dirilis dari kantor pengawas San Francisco menemukan bahwa hampir separuh dari trotoar komersial di kota tersebut dicemari feses pada 2021 dan 2022.

"Dulu kota ini pernah menjadi kota metropolis yang sangat hebat dan berkembang pesat. Sekarang hanya menjadi tempat yang kotor. Cobalah datang dan lihat kondisi bisnis-bisnis di sini. Lihat toko-toko dekat lingkungan bisnis kecil di area ini yang ditutup. Tiga puluh persen ruang kantor yang disewakan di pusat kota sekarang kosong," kata Tony Hall, mantan anggota dewan kota dan pemilik bisnis, seperti dikutip Fox News Digital.