Bom di markas polisi Irak tewaskan 30 orang
3 Februari 2013 20:10 WIB
Seorang korban luka dibawa oleh para tentara dari lokasi serangan bom bunuh diri di Kirkuk, 250km dari Baghdad, Irak, Minggu (3/2). Seorang pengebom bunuh diri yang mengendarai mobil dan pria bersenjata yang menyamar dengan seragam polisi menewaskan setidaknya 33 orang di Kirkuk saat mereka berusaha menyerang markas besar kepolisian. (REUTERS/Ako Rasheed)
Kirkuk, Irak (ANTARA News) - Bom bunuh diri yang diikuti dengan serbuan kelompok bersenjata ke markas polisi di kota Kirkuk, wilayah utara Irak, menewaskan 30 orang dan melukai 70 orang lainnya, Minggu.
Kepala Departemen Layanan Darurat, Brigjen Natah Mohammed Sabr, mengatakan kepada AFP bahwa pelaku sempat mencoba untuk menguasai kantor polisi itu, tetapi tidak berhasil.
Serangan tersebut terjadi pada pagi hari sibuk di pusat kota, kata Sabr, ketika sekelompok milisi bersenjata yang membawa granat dan mengenakan rompi bunuh diri mencoba menerobos markas polisi di tengah situasi yang sibuk pasca-pemboman terjadi.
Serangan tersebut juga menyebabkan sejumlah bangunan di sekitar lokasi kejadian rusak parah, kata Sabr.
Kirkuk adalah sebuah kota yang terletak 240 kilometer di utara Baghdad. Kota yang berpenduduk multietnis itu berada di wilayah sengketa yang diklaim oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah otonom Kurdi.
(P012/H-AK)
Kepala Departemen Layanan Darurat, Brigjen Natah Mohammed Sabr, mengatakan kepada AFP bahwa pelaku sempat mencoba untuk menguasai kantor polisi itu, tetapi tidak berhasil.
Serangan tersebut terjadi pada pagi hari sibuk di pusat kota, kata Sabr, ketika sekelompok milisi bersenjata yang membawa granat dan mengenakan rompi bunuh diri mencoba menerobos markas polisi di tengah situasi yang sibuk pasca-pemboman terjadi.
Serangan tersebut juga menyebabkan sejumlah bangunan di sekitar lokasi kejadian rusak parah, kata Sabr.
Kirkuk adalah sebuah kota yang terletak 240 kilometer di utara Baghdad. Kota yang berpenduduk multietnis itu berada di wilayah sengketa yang diklaim oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah otonom Kurdi.
(P012/H-AK)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013
Tags: