Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengemukakan enam fase siklus pembangunan manusia Indonesia.

"Terdapat enam fase siklus pembangunan manusia," kata Menko PMK Muhadjir Effendy dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.

Fase pertama, kata dia, adalah prenatal dan ASI atau disebut juga 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). "Pada fase ini yang menjadi perhatian pemerintah adalah memastikan kecukupan gizi dan pola asuh bayi, batita, dan balita, untuk mencegah gagal tumbuh atau stunting," katanya.

Fase kedua, lanjutnya, usia dini anak yakni fase yang penting dalam perkembangan karakter anak.

Baca juga: Kemenko PMK: Pencegahan stunting harus dilakukan sejak masa kehamilan

"Pemerintah telah menginisiasi Program Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI) yang memaksimalkan kemampuan kognitif anak, diantaranya stimulasi psikologis, pola asuh yang tepat, pemberian makan yang tepat, termasuk pembiasaan pada nilai-nilai karakter yang baik," katanya.

Fase ketiga, kata dia, wajib belajar atau fase investasi sekolah melalui Wajib Belajar 12 Tahun dan penguatan pendidikan karakter.

Fase keempat, lanjutnya, perguruan tinggi atau vokasi yang menargetkan peningkatan produktivitas dan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM). "Hal ini sangat dibutuhkan agar Indonesia siap menghadapi bonus demografi yang diprediksi akan terjadi pada 2030 mendatang," kata Muhadjir Effendy.

Fase kelima, kata dia, adalah fase produktif yakni fase memasuki dunia kerja serta membangun keluarga berkualitas.

Baca juga: Wapres minta masyarakat dukung pembangunan SDM unggul berbasis iptek

Fase keenam, adalah lansia dimana pada fase ini diharapkan bisa diwujudkan lansia yang sehat, mandiri, aktif, dan bermartabat.

Dalam mengimplementasikan keenam fase tersebut, kata dia, pemerintah menjalankan sejumlah program, diantaranya Gerakan Masyarakat Sehat (Germas), Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), Bantuan Sosial (Bansos), Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan, Penanggulangan Bencana dan Disabilitas.

"Keenam program dukungan tersebut akan menguatkan dan mempercepat tercapainya target pembangunan bidang pembangunan manusia dan kebudayaan," kata Menko PMK.

Dengan kolaborasi dan sinergi seluruh kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan mitra pembangunan, ia optimistis capaian pembangunan bidang pembangunan manusia dan kebudayaan akan terus meningkat dan membawa Indonesia menjadi semakin maju pada masa yang akan datang.

"Khususnya dalam hal penurunan prevalensi stunting, penghapusan kemiskinan ekstrem dan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi," kata Menko PMK Muhadjir Effendy.

Baca juga: Menko PMK kemukakan tiga strategi pembangunan SDM