"Diharapkan program regenerasi petani ini bisa dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya," kata Gubernur Ridwan Kamil dalam wisuda secara hybrid di Graha Sanusi Universitas Padjadjaran (Unpad), Kota Bandung, Selasa.
Dia mengatakan sebanyak 4.095 petani milenial yang diwisuda tersebut adalah yang masuk kriteria berhasil mengikuti pendampingan secara penuh, kemudian mendapatkan perubahan usaha dari sisi ekonomi.
Ada empat kategori dalam wisuda kali ini, yakni pertama wisuda pemula yang dibina dari nol, kemudian wisuda lanjutan yang sudah memulai tapi belum maksimal.
Lalu petani madya yaitu petani yang sudah sukses tapi tinggal diperbesar usahanya dan yang terakhir petani utama yang menjadi champion atau inspirator dari seluruh petani milenial.
"Saat ini terjadi peningkatan minat dari empat ribuan di tahun 2021, naik pendaftaran ke 20 ribuan di Tahun 2022, dan naik pendaftaran tahun ini di akhir masa jabatan saya di 30 ribuan pendaftar," kata Ridwan Kamil.
Dia menuturkan tidak semua pendaftar diluluskan di tahap awal karena harus ada seleksi umur, seleksi kelayakan, dan lain sebagainya.
Hal ini menandakan bahwa petani milenial ini sangat diminati sebagai jawaban terhadap dua hal.
"Hal pertama adalah akan menjadi sumber ketahanan pangan, kedua kenaikan ini membuktikan regenerasi petani itu akan terjaga dengan semangat program ini," kata dia.
Pihaknya mengingatkan lagi bahwa program ini bukan program memberi honor atau menggaji peserta, dan bukan program karpet merah yang dijamin sukses.
"Itu karena tugas dari pemerintah ini. Keberhasilan dan tidaknya tergantung dari kerja keras keberuntungan konsistensi keistiqomahan dari peserta," kata dia.
"Dari tiga yang tadi kita tampilkan terbukti sebagian pernah mengalami kegagalan, tapi tidak menyalahkan siapa-siapa karena kegagalan bagian dari proses yang harus dilalui untuk bangkit lagi dan akhirnya sukses," katanya.
Gubernur Ridwan Kamil menuturkan pada mulanya peserta petani milenial berpenghasilan lebih dari Rp1 juta dan juga bisa mendapatkan omzet kurang lebih Rp40 juta.
Namun setelah mengikuti program ini, salah seorang peserta ada yang memiliki omzet Rp300 juta menjadi Rp2 miliar.
"Minat tadi menunjukkan bahwa program ini masuk ke logika mereka-mereka yang bersemangat. Bahwa ada yang kurang, itulah kehidupan," kata dia.
Program petani milenial adalah tawaran dari Jawa Barat untuk generasi muda Indonesia di masa depan tinggal di desa saja asal kuasai ilmu bisnisnya, kuasai ilmu digitalnya, insya Allah rezeki kota dan bisnisnya bisa mendunia.
Ridwan Kamil mengatakan dirinya sudah mengatur agar siapapun nanti pimpinan Jawa Barat, agar program meregenerasi petani.
"Jadi esensinya itu harus berkelanjutan agar dua disrupsi yaitu krisis pangan dan meregenerasi yang krisis untuk petani bisa diselesaikan," kata dia.
Baca juga: Pemprov Jawa Barat lunasi utang ke Petani Milenial
Baca juga: 1.249 petani milenial Jawa Barat diwisuda
Baca juga: Jabar siapkan 40 hektare lahan untuk program petani milenial