Jakarta (ANTARA News) - PT Bio Farma untuk kesekian kali memperkenalkan produknya yang cukup revolusioner, vaksin flubio. Vaksin ini dikhususkan bagi penangkal beberapa jenis penyakit influenza umum, sehingga manusia yang mendapat vaksinasi ini bebas flu selama setahun.


Adalah masyarakat Desa Cipakat, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, yang diimunisasi vaksin ini, di balai desa setempat, Sabtu. Ratusan warga memenuhi balai desa yang kali itu difungsikan sebagai ruang kesehatan dengan beberapa dokter dan perawat kesehatan.




Hari itu, PT Bio Farma melaksanakan bagian dari program Tanggungjawab Sosial Perusahaan (CSR/PKBL) mereka. Diawali dengan peresmian sekolah unggulan di desa itu, SMP Al Hidayah Boarding School (AB School), penghijauan, dan pelayanan kesehatan gratis untuk ibu dan anak serta umum dibarengi vaksinasi flubio.


"Cuma sedikit negara yang mampu memproduksi vaksin jenis ini. Kami telah mampu membuat dan akan terus memperkenalkan serta membantu pemerintah menangkal influenza melalui ini," kata Direktur Produksi PT Bio Farma, Mahendra.




Di desa itu, disiapkan 1.000 dosis vaksin flubio, setelah sebelumnya juga diterapkan bagi warga Panti Jompo Muhammadiyah, di Rancabolang, Jawa Barat, dalam kerangka CSR/PKBL ini. Semua orang dewasa, sepanjang sehat dan tidak mengidap alergi tertentu, bisa diimbuhkan vaksin flubio ini.




Secara umum, vaksin flubio sangat direkomendasikan untuk menangkal virus influenza tipe A/Kalifornia (H1N1), tipe B/Viktoria (H3N2), dan tipe C/Brisbane. Bio Farma menyatakan, vaksin flubio terbukti aman bagi penderita pernafasan kronis, personel kesehatan yang tiap saat bersinggungan dengan unsur patogen, kalangan manula, dan manusia yang tinggal di iklim bermusim empat.




Kalangan terakhir itu terbukti sangat rentan atas serangan influenza. Sebagai bukti, saban terjadi penyebaran influenza di kawasan tropis, industri dan otoritas penerbangan negara-negara berposisi lintang tinggi pasti mengeluarkan peringatan bepergian (travel warning).




Akan tetapi, ada juga kalangan manusia yang disarankan tidak menerima suntikan vaksin flu bio, yaitu yang alergi pada vaksin flu, pengidap sindrom Guillere-Barre, balita di bawah enam bulan, orang yang sedang demam, dan ibu hamil.




"Kita tidak pernah tahu secara persis mutasi-mutasi yang terjadi pada virus influenza ini. Perlu diketahui, virus influenza bisa cepat berkolaborasi dengan virus pneumonia yang menyerang paru-paru dan berujung pada kematian. Lebih baik mencegah," kata Mahendra.




Sangat dianjurkan penerapan vaksinasi ini selama tiga tahun berturutan (tiga kali berturutan) agar sistem antibodi penangkal virus influenza bisa lebih aktif. "Kami mendorong dan berusaha menumbuhkan kesadaran kesehatan warga Indonesia dan dunia tentang hal ini," kata Mahendra. (*)