Beirut (ANTARA News) - Konflik Suriah yang telah berlangsung selama 22 bulan telah mengakibatkan sekira 250.000 pengungsi Palestina yang berada di negara itu memutuskan pergi meninggalkannya, demikian laporan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi.

Badan PBB urusan Bantuan dan Pekerjaan (UNRWA) mengatakan 20.000 dari sekitar 250.000 pengungsi Palestina telah meninggalkan Suriah menuju ke negara tetangga, Libanon, dan hampir 3.500 yang lain menuju Jordania.

Setidak-tidaknya 400.000 pengungsi Palestina membutuhkan bantuan kemanusiaan, dan 13 orang tewas dalam kekerasan di dan sekitar Damascus selama sepekan terakhir, lapor UNRWA.

Delapan anggota UNRWA sendiri telah ditangkap atau telah hilang.

"Sementara semua warga sipil di Suriah menanggung beban akibat aksi kekerasan, situasi saat ini bagi warga Palestina di Suriah sungguh luar biasa," kata Komisaris Jenderal UNRWA, Filippo Grandi, dalam sebuah pernyataan pekan lalu.

"Mereka dua kali menjadi pengungsi," kata Grandi.

Konflik Suriah, yang dimulai sebagai pemberontakan damai terhadap Presiden Bashar al-Assad pada Maret 2011 dengan cepat berubah menjadi perang sipil skala penuh yang telah menewaskan lebih dari 60 ribu orang, menurut hitungan PBB.

UNRWA mengatakan, mereka membutuhkan 91 juta dolar AS untuk mengatasi krisis kemanusiaan.
(Uu.G003/H-AK)