San Francisco (ANTARA News) - Peretas anonim menyerang Twitter pekan ini dan mungkin bisa mengakses kata kunci dan informasi lain milik sekitar 250 ribu pengguna, demikian pernyataan mikroblog Twitter.
Dalam penyataan di blog perusahaan, Twitter menyatakan bahwa kata kunci telah dienkripsi dan sudah dipasang kembali sebagai "tindakan pencegahan" dalam proses pemberitahuan kepada pengguna yang terdampak.
"Serangan ini bukan kerja amatir, dan kami tidak yakin ini insiden terisolasi," kata Twitter seperti dikutip Reuters.
"Penyerang sangat sanggih dan kami percaya perusahaan dan organisasi yang lain baru-baru ini juga mendapat serangan serupa," katanya.
Namun media sosial yang dikenal dengan pesan 140 karakternya itu tak
mengungkapkan rincian metode atau asal serangan seperti New York Times dan Wall Street Journal yang belum lama ini mengalami serangan siber skala besar.
Twitter tidak secara spesifik menghubungkan serangan dengan China dalam
pernyataan di blog mereka, kontras dengan New York Times dan Wall Street Journal yang menyatakan peretas
sistem mereka berasal dari China.
Juru Bicara Twitter, Jim Prosser, mengatakan, Twitter tidak bisa
berspekulasi tentang asal penyerang saat investigasi masih berlangsung.
Jejaring sosial Twitter, yang sekarang punya 200 juta pengguna aktif setiap bulan, menyatakan mereka bekerja sama dengan pemerintah dan aparat penegak hukum federal untuk melacak penyerang.
(ANT)
Peretas menyerang Twitter
2 Februari 2013 11:21 WIB
Twitter bekerja sama dengan pemerintah dan penegak hukum untuk melacak penyerang sistemnya.(Flickr)
Penerjemah: Maryati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013
Tags: