Pria yang akrab disapa Max itu menyatakan target tersebut merupakan target yang dicanangkannya sendiri, bukan dari Persatuan Golf Indonesia (PGI) Aceh yang menaunginya atau tempatnya menimba ilmu, Ciputra Golfpreneur Foundation.
"Sebagai wakil tuan rumah sih saya menargetkan diri saya sendiri. Kalau bisa top 15," kata Max, saat ditemui setelah acara pembukaan di Damai Indah Golf PIK Course, Jakarta, Senin.
Max menilai kompetisi tersebut merupakan turnamen yang cukup bergengsi. Oleh sebab itu ia sengaja melewatkan sejumlah turnamen sebelumnya, agar dapat mempersiapkan diri semaksimal mungkin.
"Ini juga kemungkinan besar turnamen terakhir saya sebagai junior. Makanya saya ingin menampilkan memberikan performa yang terbaik saya. Saya juga akhirnya lebih sering berlatih di sini untuk dua minggu terakhir, lebih mengenal lapangan , lebih menghaluskan sentuhan," kata pria 18 tahun itu.
Meski telah mempersiapkan diri semaksimal mungkin, remaja kelahiran Jakarta itu mengakui bahwa lapangan di Damai Indah Golf PIK Course cukup sulit. Untuk itu ia pun menyatakan akan mencoba tampil lebih sabar demi menampilkan permainan terbaik.
"Menurut saya di sini green-nya cukup licin dan cukup tricky. Itu juga harus diperhatikan, maka saya harus "slow down" dan memastikan bahwa saya menerima semua informasi yang ada di green. Saya menganalisa dan itu menjadi taktik saya," ucap Max.
Max akan mengikuti kejuaraan ini di kelompok usia yang paling banyak pesertanya, yakni Boys A, yaitu para pegolf putra dengan rentang usia 15 sampai 18 tahun. Ia menilai para pesaingnya akan dapat memberikan perlawanan berat, meski hal itu tidak menyurutkan semangatnya.
Baca juga: Bank Mandiri dan Ciputra bekerja sama gelar kompetisi golf junior
Baca juga: Randy ceritakan perjuangan tim golf putra raih medali perunggu
Baca juga: PGI syukuri keberhasilan tim golf bawa pulang dua medali