Nusa Dua (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan bahwa proyek pembangunan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, untuk memfasilitasi perhelatan APEC Summit 2013 memiliki tingkat kesulitan tinggi.

"Jadi ini salah satu pembangunan bandara yang sulitnya bukan main karena dibangun di lokasi bandara lama," kata Dahlan saat mengunjungi kompleks Bandara Ngurah Rai, Bali, Jumat.

Menurut Dahlan, kesulitan utamanya adalah pembangunan di bagian yang baru harus dilakukan di bagian yang lama, sehingga harus dilakukan pembongkaran.

"Kalau disini mau bangun apron saja harus bongkar yang lama, itu kesulitan utamanya," katanya.

Kesulitan serupa, kata dia, tidak akan terjadi jika pembangunan dilakukan di lokasi lain yang benar-benar baru.

"Misalnya sekarang Surabaya bangun yang baru tapi terpisah dengan bandara yang lama, sehingga itu yang menjadi kesulitan utama di sini (Bali)," ujarnya.

Meski demikian, Dahlan mengaku pembangunan bandara bisa selesai akhir Juni. Dia juga menyampaikan hingga saat ini pembangunan secara keseluruhan telah mencapai 55 persen.

Dalam kunjungan itu, Dahlan melihat progres pembangunan bandara untuk kesiapan Bali sebagai tuan rumah Asia Pacific Economy Cooperation (APEC) Oktober ini. Dia mengamati hasil pembangunan yang dimulai sejak 2009.

Menurut Dahlan, dia cukup puas dengan progres pembangunan yang berjalan. Namun, karena pembangunannya dilakukan di lokasi bandara lama, proyek harus membongkar bagian bangunan lama saat akan membangun yang baru.

(A062/Y008)