Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut sektor maritim bisa meningkatkan pendapatan negara hingga ratusan kali lipat sehingga bisa membuat Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terkuat di dunia.

Melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Semarang, Senin, Ganjar mengaku optimistis hal itu benar-benar terwujud dengan peta jalan yang disusun secara jelas.

“Siapa bilang Indonesia itu negara miskin. Kita itu negara kaya dan diramalkan jadi negara dengan ekonomi terkuat di dunia. Indonesia itu kaya, hanya kita belum menghitung seberapa besar potensi itu. Kalau saya dikasih amanah, saya akan cari orang untuk menghitung itu, lalu kita optimalkan," katanya.

Hal itu disampaikan Ganjar saat menjadi pembicara MNC Forum LXX (70th) bertajuk Globalisasi, Tantangan dan Peluang Bagi Indonesia ke Depan di Jakarta Concert Hall iNews Tower lantai 14 yang dihadiri pendiri MNC sekaligus Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia Hary Tanoesoedibjo dan 23.000 karyawan MNC, serta para kader dan elit partai Perindo.

Ganjar mencontohkan diantara sumber kekayaan alam yang belum dimanfaatkan dengan baik di Indonesia adalah sektor maritim.

Negara kepulauan yang memiliki luas lautan 3.273.810 kilometer persegi ini masih belum mengoptimalkan sumber daya yang ada di dalamnya.

"Luas laut kita itu enam kali dari Vietnam, tapi hasil laut kita jika dibanding dengan Vietnam baru sepertiganya. Kita masih kalah," ujar Ganjar.

Laut Indonesia, lanjut dia, baru dioptimalkan untuk perikanan tangkap, Indonesia belum memberikan sumbangsih besar karena masih kalah jika dibandingkan negara lain.

Padahal, banyak sektor lain yang bisa menghasilkan manfaat besar dari maritim Indonesia. Sektor energi, mineral dan semua kekayaan yang terkandung di lautan Indonesia termasuk pariwisata, dan masih banyak yang lainnya.

"Kalau sektor maritim ini kita garap serius dan dioptimalkan, kita bisa menaikkan PDB kita 100 persen tiap tahun," ujarnya.

Apalagi, Presiden Joko Widodo sudah meletakkan fondasi hilirisasi nikel dan bauksit yang programya berhasil meningkatkan ekspor hingga 300 kali dengan nilai ekspor naik dari Rp11,95 triliun menjadi Rp326 triliun.

Presiden Jokowi juga telah membangun infrastruktur yang sangat luar biasa berupa jalan tol, bendungan, dan kawasan industri.

"Apa itu cukup? belum karena itu baru fondasi. Tugas kita ke depan adalah melanjutkan. Hilirisasi harus sampai pada industrialisasi. Jalan tol, bendungan dan semua proyek infrastruktur yang ada harus bisa meningkatkan nilai tambah. Itu tugas kita," katanya.

Dengan semua yang ada itu, lanjut Ganjar, menjadi negara maju bukan lagi mimpi bagi Indonesia, namun percepatan dan kerja keras harus segera dilakukan.

Butuh gotong royong, kekompakan dan persatuan untuk mewujudkannya termasuk bagaimana mewujudkan pemerintahan yang bersih, berintegritas dan melayani.

“Praktik-praktik korup, gratifikasi dan pelayanan ribet harus dibuang jauh-jauh dari negeri ini, maka sekarang ngomongnya jangan yang receh. Maaf, ketika kita masih mempersoalkan perbedaan ras, suku, agama, kita tidak akan pernah maju. Sudahlah, mari kita hentikan perdebatan itu. Kita jaga persatuan, rampak barisan untuk menyongsong masa depan yang gemilang," ujarnya.

Apresiasi tinggi diberikan puluhan ribu orang yang hadir kepada Ganjar Pranowo, bahkan Hary Tanoesoedibjo (HT) mengacungi jempol ide dan gagasan yang disampaikan orang nomor satu di Jateng itu.

"Luar biasa, Pak Ganjar memberikan paparan dan ide gagasan yang sangat menarik. Saya yakin semua orang yang hadir mendapatkan interest," katanya.

Biasanya, lanjut dia, acara MNC Forum hanya diikuti oleh jajaran elit MNC Group, tapi kali ini dirinya sengaja mengundang semua karyawan dan kader Partai Perindo karena sosok Ganjar Pranowo adalah sosok yang sangat strategis.

"Beliau sebagai calon presiden sehingga kami yakin mendapatkan prespektif dari gagasan dan ide beliau. Dan ternyata beliau luar biasa," ujarnya.