"Gerakan ini diharapkan sebagai langkah penyadaran dan pencerahan bagi para peternak di Indonesia," ujar Ketua MPM PP Muhammadiyah M Nurul Yamien dalam siaran yang diikuti dari Jakarta, Senin.
Sosialisasi ini menyasar puluhan peternak yang menjadi mitra atau di bawah binaan PP Muhammadiyah.
Yamin mengatakan kasus PMK yang menyerang hewan ternak belum selesai. Peternak kini dikhawatirkan dengan penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh virus LSD atau banyak dikenal sebagai Lato-lato.
Merebaknya virus yang menyerang hewan ternak, kata Yamin, tidak hanya berimbas pada kesehatan hewan saja, tetapi juga pada sosial-ekonominya.
Baca juga: Kementan: PMK dan LSD ganggu produktivitas ternak
Akan tetapi, lanjutnya, pada bagian-bagian daging yang telah rusak karena terinfeksi virus, sudah tidak bisa dikonsumsi lagi.
Dari sisi sosial-ekonomi, merebaknya virus PMK dan LSD ini akan menyebabkan kerugian bagi peternak. Untuk mencegah kerugian, ia menyarankan supaya dilakukan pendekatan untuk penyembuhan ternak yaitu melalui medik veteriner dan perbaikan nutrisi.
Adapun secara pandangan Majelis Tarjih Muhammadiyah, setidaknya terdapat empat pantangan hewan kurban yaitu hewannya tidak buta, sakit, pincang, dan kurus kering.
Ketua Divisi Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Ruslan Fariadi menyebut jika penyakit hanya berupa bintik-bintik dan tidak menyebabkan hewan sakit parah maka itu diperbolehkan untuk disembelih.
Baca juga: Membendung penyakit LSD pada sapi
Baca juga: Pakar tanggapi usulan daging hewan PMK jadi stok nasional