Lombok Barat ingin jalur pendakian baru Gunung Rinjani segera dibuka
29 Mei 2023 07:32 WIB
Seorang warga menikmati keindahan pemandangan Gunung Rinjani dari Desa Toya, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur, NTB. ANTARA/Awaludin/am.
Lombok Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat menginginkan agar pemerintah pusat segera membuka jalur pendakian baru Gunung Rinjani melalui Desa Pakuan sehingga memberikan dampak ekonomi bagi warganya.
Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid, di Kabupaten Lombok Barat, Senin, mengatakan sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), terkait pembukaan jalur pendakian Gunung Rinjani melalui Desa Pakuan.
"Perlu saya informasikan, saat sekarang ini secara bersamaan usaha sedang kita lakukan dengan melobi Kemenparekraf, dan ke otoritas Gunung Rinjani, ke KLHK. Dan tentunya setelah ini baru secara resmi membuka jalur pendakian Rinjani via Pakuan," katanya.
Ia menegaskan pembukaan jalur pendakian Gunung Rinjani melalui Pakuan sudah direncanakan sejak 2019. Tetapi dibatalkan karena pandemi COVID-19 sejak awal 2020 hingga sekarang ini.
"Namun, berkat berbagai usaha semua pihak, usaha untuk membuka jalur pendakian Gunung Rinjani lewat Pakuan bisa segera terealisasi," ujarnya.
Setelah melakukan penjelajahan, menurutnya, jalur pendakian melalui Desa Pakuan cukup menarik karena dekat dengan dengan pusat kota kecamatan di Kabupaten Lombok Barat. Bahkan, dekat dengan Kota Mataram Ibu Kota Provinsi NTB.
Selain itu, jarak tempuh jalur pendakian Rinjani via Pakuan tidak terlalu jauh dibanding dengan jalur tradisional selama ini, yakni melalui Senaru di Kabupaten Lombok Utara, Aik Berik di Kabupaten Lombok Tengah, maupun Timbanuh dan Sembalun di Kabupaten Lombok Timur.
"Dari sisi historis jalur kita ini juga dikenal sebagai jalur Anak Agung dulu. Kalau mau ke Rinjani ada jalur semacam jalur keramatlah untuk Umat Hindu. Kemudian belum lagi menyangkut keindahan alamnya," ucap Fauzan.
Jika nantinya resmi dibuka, Fauzan meminta kepada masyarakat agar jalur pendakian Pakuan diusahakan untuk dimanfaatkan segala potensi yang dimiliki, baik untuk masyarakat Desa Pakuan sendiri, maupun warga desa lainnya di lingkar jalur pendakian.
Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid, di Kabupaten Lombok Barat, Senin, mengatakan sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), terkait pembukaan jalur pendakian Gunung Rinjani melalui Desa Pakuan.
"Perlu saya informasikan, saat sekarang ini secara bersamaan usaha sedang kita lakukan dengan melobi Kemenparekraf, dan ke otoritas Gunung Rinjani, ke KLHK. Dan tentunya setelah ini baru secara resmi membuka jalur pendakian Rinjani via Pakuan," katanya.
Ia menegaskan pembukaan jalur pendakian Gunung Rinjani melalui Pakuan sudah direncanakan sejak 2019. Tetapi dibatalkan karena pandemi COVID-19 sejak awal 2020 hingga sekarang ini.
"Namun, berkat berbagai usaha semua pihak, usaha untuk membuka jalur pendakian Gunung Rinjani lewat Pakuan bisa segera terealisasi," ujarnya.
Setelah melakukan penjelajahan, menurutnya, jalur pendakian melalui Desa Pakuan cukup menarik karena dekat dengan dengan pusat kota kecamatan di Kabupaten Lombok Barat. Bahkan, dekat dengan Kota Mataram Ibu Kota Provinsi NTB.
Selain itu, jarak tempuh jalur pendakian Rinjani via Pakuan tidak terlalu jauh dibanding dengan jalur tradisional selama ini, yakni melalui Senaru di Kabupaten Lombok Utara, Aik Berik di Kabupaten Lombok Tengah, maupun Timbanuh dan Sembalun di Kabupaten Lombok Timur.
"Dari sisi historis jalur kita ini juga dikenal sebagai jalur Anak Agung dulu. Kalau mau ke Rinjani ada jalur semacam jalur keramatlah untuk Umat Hindu. Kemudian belum lagi menyangkut keindahan alamnya," ucap Fauzan.
Jika nantinya resmi dibuka, Fauzan meminta kepada masyarakat agar jalur pendakian Pakuan diusahakan untuk dimanfaatkan segala potensi yang dimiliki, baik untuk masyarakat Desa Pakuan sendiri, maupun warga desa lainnya di lingkar jalur pendakian.
Pewarta: Awaludin
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: