Jakarta (ANTARA News) - Kurs mata uang rupiah pada Kamis sore bergerak melemah 10 poin seiring masih tingginya kebutuhan perusahaan domestik terhadap dolar AS.
Kurs nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta pada Kamis sore bergerak melemah nilainya sebesar 10 poin menjadi Rp9.680 dibanding sebelumnya di posisi Rp9.670 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah bergerak melemah dipicu dari terhadap dolar AS seiring dengan kebutuhan terhadap mata uang AS yang tinggi. Meski demikian BI masih menjaga fluktuasi, secara umum rupiah masih stabil," kata pengamat pasar uang Bank himpunan Saudara Rully Nova di Jakarta, Kamis.
Ia menambahkan, tingginya permintaan dolar AS itu masih dipicu dari perusahaan domestik yang tengah membelanjakan dananya untuk bahan baku impor.
Selain itu lanjut dia, estimasi inflasi dalam negeri pada Januari diperkirakan tinggi, hal itu dipicu dari banjir yang sempat melanda Indonesia sehingga menghambat jalur distribusi.
Sementara, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen positif dari Eropa diperkirakan dapat membantu rupiah berada dalam area positif ke depannya.
Ia mengemukakan, gambaran krisis utang yang menerpa kawasan Eropa tidak akan seburuk perkiraan sebelumnya. Hal itu karena sentimen ekonomi kian membaik melebihi perkiraan di bulan Januari, sedangkan ukuran untuk fase dari siklus bisnis juga meningkat bulan ini.
Menurut dia, penguatan mata uang euro saat ini juga merupakan sinyal atas keberhasilan Bank Sentral Eropa (ECB) dalam menanggulangi masalah utang, hal itu cukup penting dari penguatan Euro jangka pendek.
(KR-ZMF/S025)
Kurs rupiah Kamis sore melemah 10 poin
31 Januari 2013 22:04 WIB
Ilustrasi (www.wikipedia.org)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: