Dokumen UCCN dipaparkan Bupati Ponorogo kepada Kemenparekraf
28 Mei 2023 20:12 WIB
Bupati Ponorogo, Jatim, Sugiri Sancoko didampingi sejumlah staf saat paparan "dossier" (dokumen) UCCN di hadapan asessor Kemenparekraf di Jakarta, Jumat (26/5/2023) (FOTO ANTARA/HO - Humas Pemkab Ponorogo)
Ponorogo, Jawa Timur (ANTARA) - Bupati Ponorogo, Jawa Timur, Sugiri Sancoko menyampaikan pihaknya telah memaparkan dokumen rencana kerja dan kegiatan daerahnya dalam rangka menuju kota kreatif dunia yang mendapat dukungan penuh Badan Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), yakni UNESCO Creative Cities Network/UCCN kepada Kemenparekraf.
"Kami sudah paparkan 'dossier' (dokumen) itu di hadapan tim Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) akhir pekan kemarin (Jumat (26/5)," katanyai di Ponorogo, Ahad.
Salah satu poin unggulan dalam materi dokumen yang dipresentasikan itu adalah seputar pengembangan budaya/kesenian reog di Ponorogo.
Tidak hanya dari sisi budaya, namun juga rantai dampak positifnya terhadap ekonomi, SDGs (sustainable development goals/tujuan pembangunan berkelanjutan), sosial, dan lingkungan, termasuk transmisi budaya dan proses kaderisasi yang saat ini terus tumbuh di tengah masyarakat, katanya.
"Semuanya sudah kami paparkan dengan utuh dan terperinci. Sebab memang selama ini (kesenian) Reog Ponorogo berdampak ekonomi besar sekali," katanya.
Dalam presentasi itu, ia juga memberi gambaran nilai keekonomian yang tumbuh dalam bentuk prosentase, serapan tenaga kerja seni serta dampak turunan lain yang cukup banyak.
Ia mencontohkan saat pentas kesenian reog digelar, maka beragam ekonomi kreatif bermunculan. Mulai dati pedagang kaki lima (PKL) serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lain.
"Kami berharap 'kekuatan' menjadi kredit poin bagi Ponorogo sehingga bisa lolos dan masuk jejaring kota kreatif dunia," katanya.
Menurut Bupati paparan dokumen itu mendapat apresiasi dari tim asessor Kemenparekraf.
Mereka bahkan menyampaikan optimistis Ponorogo lolos menjadi bagian UCCN. Sebab, dokumen yang disusun sudah sesuai dengan keinginan panitia dan pihak UCCN.
"Kita sudah susun jawaban dossier itu sesuai keinginan panitia. Mereka menginginkan jawaban pasti yang tidak bertele-tele atau 'to the point' (langsung pada pokok bahasan)," kata Hamy Wahyudianto, salah satu asessor di Kemenparekraf.
Dijelaskan, konsep UCCN adalah pembangunan berkelanjutan dengan konsep besarnya adalah budaya.
Ia beserta tim melihat potensi itu terdapat di Kabupaten Ponorogo. Bahkan, memudahkan pihaknya menyusun dossier yang harus diisi sebagai persyaratan mutlak untuk usulan ke UCCN.
"Budaya itu menjadi faktor utama bagi ekonomi kreatif. Di semua sektor seperti kesenian, wisata, dan kuliner yang terdorong oleh adanya budaya tersebut," demikian Hamy Wahyudianto.
Baca juga: UNESCO mendukung Ponorogo untuk bergabung dalam jaringan kota kreatif dunia
Baca juga: PMK Menko mendukung Reog Ponorogo sebagai warisan budaya UNESCO
Baca juga: Gubernur Jawa Timur menegaskan Reog layak menjadi warisan budaya UNESCO
Baca juga: Pemkab Ponorogo mendorong desa/kelurahan untuk mengembangkan reog
"Kami sudah paparkan 'dossier' (dokumen) itu di hadapan tim Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) akhir pekan kemarin (Jumat (26/5)," katanyai di Ponorogo, Ahad.
Salah satu poin unggulan dalam materi dokumen yang dipresentasikan itu adalah seputar pengembangan budaya/kesenian reog di Ponorogo.
Tidak hanya dari sisi budaya, namun juga rantai dampak positifnya terhadap ekonomi, SDGs (sustainable development goals/tujuan pembangunan berkelanjutan), sosial, dan lingkungan, termasuk transmisi budaya dan proses kaderisasi yang saat ini terus tumbuh di tengah masyarakat, katanya.
"Semuanya sudah kami paparkan dengan utuh dan terperinci. Sebab memang selama ini (kesenian) Reog Ponorogo berdampak ekonomi besar sekali," katanya.
Dalam presentasi itu, ia juga memberi gambaran nilai keekonomian yang tumbuh dalam bentuk prosentase, serapan tenaga kerja seni serta dampak turunan lain yang cukup banyak.
Ia mencontohkan saat pentas kesenian reog digelar, maka beragam ekonomi kreatif bermunculan. Mulai dati pedagang kaki lima (PKL) serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lain.
"Kami berharap 'kekuatan' menjadi kredit poin bagi Ponorogo sehingga bisa lolos dan masuk jejaring kota kreatif dunia," katanya.
Menurut Bupati paparan dokumen itu mendapat apresiasi dari tim asessor Kemenparekraf.
Mereka bahkan menyampaikan optimistis Ponorogo lolos menjadi bagian UCCN. Sebab, dokumen yang disusun sudah sesuai dengan keinginan panitia dan pihak UCCN.
"Kita sudah susun jawaban dossier itu sesuai keinginan panitia. Mereka menginginkan jawaban pasti yang tidak bertele-tele atau 'to the point' (langsung pada pokok bahasan)," kata Hamy Wahyudianto, salah satu asessor di Kemenparekraf.
Dijelaskan, konsep UCCN adalah pembangunan berkelanjutan dengan konsep besarnya adalah budaya.
Ia beserta tim melihat potensi itu terdapat di Kabupaten Ponorogo. Bahkan, memudahkan pihaknya menyusun dossier yang harus diisi sebagai persyaratan mutlak untuk usulan ke UCCN.
"Budaya itu menjadi faktor utama bagi ekonomi kreatif. Di semua sektor seperti kesenian, wisata, dan kuliner yang terdorong oleh adanya budaya tersebut," demikian Hamy Wahyudianto.
Baca juga: UNESCO mendukung Ponorogo untuk bergabung dalam jaringan kota kreatif dunia
Baca juga: PMK Menko mendukung Reog Ponorogo sebagai warisan budaya UNESCO
Baca juga: Gubernur Jawa Timur menegaskan Reog layak menjadi warisan budaya UNESCO
Baca juga: Pemkab Ponorogo mendorong desa/kelurahan untuk mengembangkan reog
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023
Tags: